Tertinggi di Dunia, 10 Jurus Pemerintah Tekan Angka Kematian Akibat Corona

Senin, 28 September 2020 | 17:39 WIB
Tertinggi di Dunia, 10 Jurus Pemerintah Tekan Angka Kematian Akibat Corona
Ilustrasi--Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah terus menurunkan angka kematian akibat penularan virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Hal ini disampaikan Airlangga menyusul angka  kematian di Indonesia akibat Covid-19masih lebih tinggi dibanding dunia, yakni  3,01 persen.

"Pemerintah mendorong ada strategi terkait dengan pengurangan angka kematian," ujar Airlangga dalam jumpa pers usai rapat terbatas secara virtual dengan Presiden Jokowi, Senin (28/9/2020).

Airlangga menuturkan ada 10 strategi yang dimiliki pemerintah untuk menurunkan angka kematian, yakni pertama peningkatan kapasitas rumah sakit, kedua penyiapan fasilitas isolasi mandiri Wisma Atlet dan Hotel untuk pasien tanpa gejala (OTG).

Baca Juga: PSBB Kota Serang Diperpanjang Sebulan Tanpa Ada Check Point COVID-19

Kemudian strategi ketiga, yakni pemisahan kelompok komorbid, keempat perlindungan terhadap kelompok yang rentan, kelima pasien Covid-19 harus segera mendapatkan pertolongan medis.

"Bagi pasien yang harus segera mendapatkan pertolongan tidak menunggu kondisi gejala berat dan kritis," ucap dia.

Selanjutnya strategi keenam, yakni isolasi OTG dapat dilaksanakan terpusat.

Ketujuh, yakni melakukan standarisasi perawatan RS rujukan Covid-19 dan kedelapan melakukan audit protokol kesehatan di rumah sakit.

Strategi ini kata Airlangga dilakukan untuk mengatasi masalah pelayanan perawatan pasien Covid-19 di RS rujukan Covid-19 yang tidak sama.

Baca Juga: 23 PNS Tes COVID-19 karena Sekertaris Camat Jambe Tangerang Positif Corona

Kemudian kesembilan yakni memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dan strategi kesepuluh menyediakan tes PCR bagi tenaga kesehatan.

"Pertemuan dengan para Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan kelompok profesi, perlindungan terhadap tenaga kesehatan ditingkatkan. Bapak Presiden mengarahkan baik di rumah sakit dilakukan audit dari Kementerian Kesehatan, agar menjaga keselamatan dari pada tenaga kesehatan dan pcr juga memang yang disiapkan untuk tenaga kesehatan," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan terkait angka rata-rata kematian di Indonesia menurun dari 4,33 persen menjadi 3,77 persen.

Namun kata Jokowi, jika dibandingkan dengan angka rata-rata dunia, angka rata-rata kematian Indonesia masih lebih tinggi dibanding dunia.

"Kalau kita bandingkan dengan bulan yang lalu rata-rata kematian di negara kita juga menurun dari 4,33 persen menjadi 3,77 persen dari 4,33 menjadi 3,77. Meskipun kalau kita bandingkan dengan rata-rata kematian dunia, kita masih sedikit lebih tinggi karena rata-rata kematian dunia mencapai 3,01 persen," ucap Jokowi.

Karena itu kata Jokowi meminta Komite untuk terus menekan angka kematian.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk menekan lagi agar rata-rata kematian di negara kita bisa terus menurun," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI