Bawa Senjata, Eks Kepala Kampanye Donald Trump Berniat Bunuh Diri

Senin, 28 September 2020 | 15:17 WIB
Bawa Senjata, Eks Kepala Kampanye Donald Trump Berniat Bunuh Diri
Eks Kepala Kampanye Donald Trump, Brad Parscale. (AFP/Saul Loeb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan kepala kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Brad Parscale, dilarikan ke rumah sakit setelah melakukan percobaan bunuh diri.

Menyadur Channel News Asia (28/9/2020), istri Parscale mengatakan suaminya berniat menghabisi diri sendiri dengan senjata yang ada di rumahnya.

Pria yang tak lagi menjadi kepala kampanye Trump sejak Juli tersebut, kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit Florida.

Petugas polisi kota Fort Lauderdale, DeAnna Greenlaw mengatakan pihaknya mendapatkan laporan ada pria bersenjata yang mencoba bunuh diri.

Baca Juga: Pilkada 2020, Ganjar: Tidak Ada Kampanye Terbuka

"(Dia) bersenjata dan memiliki akses ke beberapa senjata api di kediaman dan mengancam akan melukai dirinya sendiri," kata Greenlaw mengutip laporan istri Parscale.

Begitu disambangi petugas, pria ini dengan segera menyerahkan diri kepada petugas. Undang-undang Florida mengizinkan penahanan sementara terhadap seseorang yang menderita penyakit mental.

Pendukung Presiden AS Donald Trump dalam rapat umum kampanye Tulsa. (AFP / Nicholas Kamm)
Pendukung Presiden AS Donald Trump dalam rapat umum kampanye Tulsa. (AFP / Nicholas Kamm)

Parscale digantikan tak lama setelah kampanye Trump di Tulsa, Oklahoma yang mendapatkan kritik secara luas dan pidato Trump yang disebut bertele-tele.

Kendati tak lagi menjadi kepala, ia masih menjadi bagian dari anggota senior tim kampanye.

"Brad Parscale adalah anggota keluarga kami dan kami semua mencintainya. Kami siap mendukung dia dan keluarga dengan cara apa pun yang bisa dilakukan," kata direktur komunikasi kampanye Trump Tim Murtaugh.

Baca Juga: Tilap Dana Rp 2 M Milik Kelompok Black Lives Matter, Pria Ini Ditahan

"Serangan yang buruk dari Demokrat dan RINO yang tidak puas telah kelewatan, dan mereka seharusnya malu pada diri sendiri atas apa yang telah mereka lakukan terhadap pria ini dan keluarganya," tandas Murtaugh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI