Kadar Karbon Monoksida Tinggi, 16 Penambang Batu Bara di China Tewas

Senin, 28 September 2020 | 13:21 WIB
Kadar Karbon Monoksida Tinggi, 16 Penambang Batu Bara di China Tewas
Kadar Karbon Monoksida Terlampau Tinggi, 16 Penambang Batu Bara di China Tewas. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belasan orang terjebak di sebuah tambang batu bara di barat daya China, di mana 16 di antaranya dilaporkan tewas karena kadar karbon monoksida terlampau tinggi.

Menyadur Al Jazeera, Senin (28/9/2020), otoritas berwenang menyebut 17 orang terjebak di tambang yang terletak persis di luar kota Chongqing.

Tambang tersebut bernama Tambang Batubara Songzao yang dimiliki oleh perusahaan energi negara, Chongqing Energy.

Pemerintah kota Chongqing pada Minggu (27/9) melalui media sosial mengabarkan satu orang pekerja telah dibawa ke rumah sakit, sementara 16 lainnya tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Baca Juga: Lewat Krionik, China Mencoba 'Menipu Kematian', Seperti Apa?

Lembaga penyiaran negara menyebut para dokter tengah berjuang untuk menyelamatkan satu pekerja yang selamat.

Ilustrasi pertambangan batubara. [Shutterstock]
Ilustrasi pertambangan batubara. [Shutterstock]

Kantor berita negara Xinhua mengatakan kadar karbon monoksida meningkat ke level tinggi usai mesin conveyor dilalap api. Hingga kini, investigasi tengah dilakukan.

Kecelakaan pertambangan disebutkan sering terjadi di China, di mana industri ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dan peraturan yang seringkali diabaikan.

Desember lalu, sedikitnya 14 pekerja tewas dalam ledakan batu bara dan gas di sebuah tambang yang terletak di provinsi Guzhoi barat daya.

Kemudian pada Desember 2018, tujuh penambang tewas di Chongqing setelah penghubung rusak dan jatuh ke poros.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah Mendekati Rp 15.000 per Dolar AS

Pun pada Oktober 2018, 21 penambang tewas di provinsi Shandong timur setelah tekanan di dalam tambang menyebabkan batu bata roboh, menghalangi terowongan, dan menjebak pekerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI