Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK telah mengeksekusi mantan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi ke Lapas Kelas IA Sukamiskin, Jawa Barat pada Jumat, (25/9/2020) lalu.
"Pada hari Jumat lalu Jaksa Eksekusi KPK melaksanakan putusan MA RI No.128 PK/ Pid.Sus/2020 tanggal 17 Juni 2020 dalam perkara terpidana Rohadi dengan cara memasukkan ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Sukamiskin," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dikonfirmasi, Senin (28/9/2020).
Ali menyebut Rohadi akan mendekam dipenjara selama lima tahun dan dikurangi masa tahanan.
"Terpidana juga dihukum membayar denda sebesar Rp300 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan," ucap Ali.
Baca Juga: Ada Koruptor Positif Covid-19, Lapas Sukamiskin Gelar Tes Usap
Sebelumnya, Rohadi divonis pada tingkat pertama Pengadilan Tipikor selama tujuh tahun penjara. Denda Rp300 juta subsider tiga bulan kurungan. Vonis itu lebih rendah tiga tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum dari KPK selama 10 tahun penjara.
Rohadi terbukti menerima suap Rp300 juta. Uang didapat Rohadi untuk mengurus kasus asusila Saipul Jamil.
Rohadi pun mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali atau PK ke Mahkamah Agung. MA mengabulkan upaya hukum peninjauan kembali mantan Panitera PN Jakarta Utara itu yang menerima suap dari Saipul Jamil.
Pemohon PK Rohadi dijatuhi pidana penjara selama lima tahun denda sebesar Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan yang dijatuhkan pada Rabu, 17 Juni 2020.
Baca Juga: Eks Bupati Indramayu Positif Covid-19 di Lapas Sukamiskin