Suara.com - China lewat Lembaga Penelitian Ilmu Hayati Shandong Yinfeng membuka pusat penelitian krionik. Tempat itu jadi satu dari hanya empat lembaga serupa di dunia.
Menyadur Asia One, Senin (28/9/2020), krionik adalah cara mengawetkan tubuh pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat "menghidupkan kembali" mereka yang mati.
Namun, penelitian Yinfeng melangkah lebih jauh, dan berpotensi merevolusi transplantasi organ, pelekatan kembali bagian tubuh, dan perawatan medis lainnya.
Krionik mencakup teknik menjaga tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan tujuan untuk menipu kematian. Ini melibatkan penyimpanan tubuh dalam wadah baja tahan karat dalam nitrogen cair super dingin.
Baca Juga: Penelitian Terbaru: Partikel Covid-19 Bertahan di Lift Selama 30 Menit
Penelitian krionik di China baru dimulai pada 2015. Orang pertama di China yang mengikuti prosedur pembekuan tubuh adalah Du Hong.
Du Hong adalah penulis dari Chongqing dan editor novel fiksi ilmiah "The Three-Body Problem" yang mengisahkan tentang krionik. Dia menjalani prosedur tersebut setelah meninggal karena kanker pankreas.
Jenazah Du disimpan di Alcor Life Extension Foundation, penyedia layanan krionik AS yang berbasis di Phoenix, Arizona.
Pada tahun yang sama, Institut Penelitian Sains Kehidupan Shandong Yinfeng didirikan di Jinan, di Tiongkok timur.
Sedangkan dua lembaga krionik global lainnya yang sudah lebih dulu berdiri adalah Lembaga Krionik di negara bagian Michigan, AS, dan KrioRus di Rusia.
Baca Juga: Penelitian: Ini Jenis Virus Corona yang Lebih Dominan Menginfeksi Manusia
Keempat pusat tersebut menyediakan layanan penangguhan dan penyimpanan cryonic untuk manusia dan hewan peliharaan yang telah meninggal.
Lewat prosedur tersebut, mereka berharap suatu hari telah ditemukan teknologi canggih yang dapat menghidupkan kembali orang atau hewan yang telah mati.
Yinfeng juga bermitra dengan rumah sakit dan universitas Tiongkok daratan untuk melakukan penelitian di bidang kriobiologi, yang mempelajari pengaruh suhu rendah pada makhluk hidup.
Aaron Drake, direktur pusat respons klinis di Yinfeng yang bergabung pada 2016--sebelumnya dia merupakan direktur respons medis Alcor, menyebut lembaga penelitian krionik di China berbeda dari yag lain.
"Alcor tidak bermitra dengan fasilitas medis apa pun. Itu karena tidak beroperasi dengan izin medis. Mereka harus mengikuti hukum di bawah industri pemakaman," kata Drake.
Di Alcor and the Cryonics Institute, setelah tubuh dimasukkan ke dalam nitrogen cair, proses langsung selesai. Itu hanya fasilitas penyimpanan di mana orang-orang memiliki kuburan beku, kata Drake.
“Tapi pemerintah China tidak ingin kami menjadi proyek yang membekukan seseorang. Pemerintah ingin melihat bagaimana proyek ini dapat bermanfaat bagi semua bidang kedokteran," jelas Drake.
"Jadi kami bekerja dengan ahli bedah, ahli anestesi dan perfusionis [orang yang mengoperasikan mesin jantung-paru]. Ini adalah proyek berbasis penelitian yang besar, yang menarik saya untuk bergabung dengan mereka."