Suara.com - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon buka suara dan menanggapi polemik perdebatan penayangan ulang Film G30S PKI yang belakangan tengah mencuat.
Lewat akun Twitter pribadinya pada Minggu (28/9/2020), Fadli Zon menganjurkan agar masyarakat menonton film yang menceritakan soal keganasan oknum PKI tersebut.
Dalam cuitannya, Fadli Zon juga mengatakan bahwa selama ini rating film tersebut tinggi lantaran dinilai bagus dalam banyak aspek, baik sisi sinematografi maupun cerita yang didasarkan kepada fakta-fakta sejarah.
"Pemutaran Film G30S/PKI pasti ratingnya tinggi karena film ini bagus dalam banyak aspek baik sisi sinematografi maupun cerita yang berdasarkan fakta sejarah," ujar Fadli Zon seperti dikutip suara.com.
Baca Juga: Mahfud MD Patahkan Anggapan Umat Islam Tidak Maju
"Sebagai sejarawan, saya menganjurkan masyarakat menonton film ini," sambungnya.
Hingga artikel ini dibuat, cuitan Fadli Zon tersebut telah mendapatkan 1.000 suka dan mendapat berbagai komentar dari warganet.
Sejumlah warganet sepakat dengan penayangan film ini, tetapi beberapa dari mereka menolaknya lantaran fakta dalam film tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Perdebatan soal penayangan Film G30SPKI memang kerap terjadi setiap tahunnya, menjelang tanggal 30 September.
Senada dengan Fadli Zon, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga mengatakan bahwa film soal PKI tersebut bagus.
Baca Juga: Ferdinand: Cuma Orang Bodoh yang Lebih Takut Kebangkitan PKI Ketimbang HTI
Menurutnya, film ini bagus dari segi artistik dan dramatisasinya. Oleh sebab itu, ia mengaku gemar menyaksikan film yang disutradari Arifin C. Noer tersebut.
"Saya selalu nonton karena ia adalah karya film yang bagus artistik dan dramatisasinya. Kalau sejarah PKI sih saya sudah tahu, tahun 1965 saya sudah 8 tahun," ungkapnya, Kamis (24/9/2020).
4 Fakta Film G30SPKI
1. Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI Diproduksi Tahun 1984
Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI ini diproduksi oleh Perum Produksi Film Negara (PPFN) pada tahun 1984. Film tersebut disutradarai oleh Arifin C Noer dan produksi filmnya menghabiskan waktu selama 2 tahun dengan total biaya Rp 800 juta.
2. Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI Berdurasi 3 Jam
Film ini merupakan film yang wajib ditonton masyarakat Indonesia setiap tanggal 30 September di masa kepemimpinan Soeharto. Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI memiliki durasi film 3 jam dan akan diputar secara berulang-ulang hingga seharian penuh sampai tanggal 1 Oktober atau bertepatan dengan Hari Pancasila selama 13 tahun di TVRI
3. Penghentian Pemutaran Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI
Sejak pemerintahan Soeharto lengser film ini tak lagi menjadi tontonan wajib di stasiun televisi. Hal ini dilakukan karena menurut Departemen Penerangan, film tersebut sudah tidak relevan dengan dinamika reformasi saat itu Penghentian pemutaran film G30S/PKI ini pun mendapat dukungan dari para sutradara salah satunya Eros Djarot yang menilai film ini merupakan propaganda Order Baru.
4. Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI diganti dengan Film 'Bukan Sekedar Kenangan'
Setelah memutuskan menghentikan pemutaran film G30S/PKI, Dirjen Kebudayaan Depdikbud, Edi Sedyawati, menggantinya dengan film 'Bukan Sekedar Kenangan' sebagai tayangan penunjang yang diputar setiap tanggal 30 September.