Suara.com - Seorang wanita mengaku ditampar oleh tiga pria karena dia mengenakan rok yang mereka anggap terlalu pendek.
Menyadur The Sun, Senin (28/9/2020) Elisabeth mengatakan dia ditahan oleh dua pria dan dipukul di bagian muka oleh seorang pria lain ketika ia sedang dalam perjalanan pulang di Strasbourg, Prancis.
"Salah satu dari tiga pria berkata kepada saya 'lihat ini' Saya berusaha tidak menghiraukan dan menjawab 'maaf'. Kemudian, mereka menjawab saya 'diam Anda dan turunkan mata Anda'." jelas Elisabeth pada France Blue.
"Dua dari mereka mencengkeram satu tangan saya dan yang ketiga menampar wajah saya. Dan kemudian, mereka melarikan diri." sambungnya.
Baca Juga: Pacaran dengan Bule Prancis, Barbie Kumalasari Belum Mau Menikah Lagi
Dia mengklaim ada lebih dari selusin saksi atas serangan yang tidak beralasan itu tetapi tidak ada yang berusaha ikut campur.
Wanita 22 tahun tersebut mengatakan dia tidak akan membiarkan serangan pada hari Jumat lalu menghentikannya untuk menjalani hidup.
"Hidup ini singkat, banyak sekali hal indah yang terjadi. Kita tidak boleh membiarkan diri kita dikalahkan dan takut keluar, atau takut memakai rok." ujarnya dikutip dari The Sun.
Pemerintah Prancis mengutuk dugaan serangan tersebut dan menyebutkan setiap orang bebas keluar rumah dengan pakaian yang mereka inginkan.
"Di Prancis kita harus bisa keluar dengan berpakaian di jalan seperti yang kita inginkan," ujar salah satu juru bicara pemerintah, Gabriel Attal.
Baca Juga: Ludahi Bek Marseille, Angel Di Maria Diskors 4 Laga
"Kami tidak dapat menerima bahwa hari ini di Prancis, seorang wanita merasa dalam bahaya, baik dilecehkan, diancam, atau dipukuli karena cara dia berpakaian." sambungnya.
Gabriel juga mengatakan kepada radio France Bleu Alsace bahwa seorang wanita tidak pernah dipukul karena dia memakai rok.
"Seorang wanita dipukul karena ada orang yang misoginis, seksis, kekerasan, dan yang membebaskan diri dari hukum atau aturan kesopanan dengan menyerang mereka." ujar Gabriel.
Presiden Emmanuel Macron mulai menggunakan retorika yang semakin keras tentang masalah keamanan dalam negeri.
Kamis lalu seorang pria dijatuhi hukuman penjara karena menyerang dua wanita - yang salah satu pakaiannya dia klaim terlalu pendek.
Kedua wanita itu sedang menunggu trem di Mulhouse, Prancis timur lalu seorang pria berkata: "Apakah kamu tidak ingin berpakaian lebih pendek?"
Dia kemudian mendorong wanita muda itu ke tanah. Kejahatan itu memicu protes 'Mulhouse en jupe' di kota Mulhouse, dengan 200 orang hadir kemarin untuk menuntut agar perempuan bisa merasa aman di tempat mereka tinggal.