"Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu," ujarnya.
Selain membahas tentang pengadaan obat remdesivir dan peralatan yang dibutuhkan untuk merawat pasien COVID-19 di rumah sakit, dalam rakor itu juga dibahas mengenai arus kas (cashflow) rumah sakit yang melayani pasien COVID-19.
Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan terkadang arus kas rumah sakit yang melayani pasien COVID-19 terganggu karena mereka terlambat mengajukan klaim ke BPJS.
Untuk mengatasi hal itu, Luhut pun meminta pihak Kemenkes agar segera berkoordinasi dengan rumah sakit.
"Buat video call dengan RS 100-100 per wilayah kan hanya empat kali, tolong koordinasikan agar masalah selesai," perintahnya.
Luhut juga meminta agar dibuat mekanisme baku untuk prosedur pengajuan klaim COVID-19. Terakhir, dia meminta semua pihak terkait dapat bekerja sama dengan baik.