Kritik Pernyataan Refly Soal Pencopotan Gatot, Ferdinand: Terlalu Bodoh

Minggu, 27 September 2020 | 12:43 WIB
Kritik Pernyataan Refly Soal Pencopotan Gatot, Ferdinand: Terlalu Bodoh
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritisi Anies Baswedan lewat kicauannya. (Instagram/@ferdinand_hutahaean)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean melontarkan kritikan keras atas penyataan Refly Harun terkait dengan alasan pencopotan Gatot Nurmantyo dari jabatannya sebagai Panglima TNI.

Ferdinand Hutahaean mencibir Pakar Hukum Tata Negara tersebut lantaran pernyataan yang dikemukakannya dinilai hanya sebatas asumsi belaka, tanpa disertai dengan fakta.

"Bung @ReflyHZ tidak malu sebagai orang terdidik, gelar mentereng, embel-embel pakar hukum, tapi memberikan statemen hanya berdasar asumsi tanpa fakta?" tulis Ferdinand lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu (26/9/2020).

Menurut Politisi Partai Demokrat ini, Refly Harun selaku ahli tata negara seharusnya bisa lebih mengerti kebutuhan organisasi pemerintahan. Bukan malah mengeluarkan pernyataan tanpa dasar.

Baca Juga: Musni Umar: Tidak Benar Kalau Komunis Sudah Mati dan Tidak Diminati

"Seorang ahli tata negara mestinya mengerti kebutuhan organisasi pemerintahan," lanjutnya.

Cuitan Ferdinand Hutahaean Sentil Refly Harun (Twitter/@FerdinandHaean3).
Cuitan Ferdinand Hutahaean Sentil Refly Harun (Twitter/@FerdinandHaean3).

Terakhir, Ferdinand Hutahaean menegaskan bahwa pernyataan Refly Harun tersebut terlalu bodoh.

"Terlalu bodoh statement ini Bung!" tegasnya.

Untuk diketahui, belum lama ini Refly Harun mengunggah sebuah video di kanal YouTube miliknya. Video tersebut bertajuk 'Kontroversi Gatot Nurmantyo, Dipecat Gara-gara Film G30S/PKI!'.

Dalam video itu, Refly mengatakan bahwa pencopotan Gatot Nurmantyo tersebut tidak semata-mata terjadi karena ia mengintruksikan pemutaran Film G30S/PKI.

Baca Juga: Yunarto ke Tengku Zul: Keturunan PKI Belum Tentu Otaknya Politik Kaya Anda

"Isu mengenai PKI memang selalu dibawakan Gatot Nurmantyo dalam berbagai kesempatan. Memang berat bagi kita untuk menangkap secara persis apakah masih ada PKI ini. Tapi menarik, apa korelasi pemutaran G30S/PKI dengan pencopotan Gatot?" ungkapnya seperti dikutip Suara.com.

Menurut Refly, bisa ada korelasi antara pemutaran Film G30S/PKI dengan pencopotannya. Namun, ia menegaskan bahwa ada kemungkinan alasan lain Gatot Nurmantyo dicopot dari jabatannya.

Refly menuturkan bahwa pencopotan tersebut terjadi lantaran Gatot Nurmantyo berpeluang mengganggu konstelasi Pemilu 2019.

"Gatot adalah salah satu sosok yang disebut-sebut sebagai salah satu calon Presiden potensial pada waktu itu. Karena itu pensiunnya dipercepat, agar dia tidak jadi orang yang powerfull," ujarnya.

Diketahui dalam Pilpres 2019 lalu terdapat dua bakal calon Presiden dari kalangan militer yakni Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo.

Akan tetapi, nama Prabowo Subianto lebih populer lantaran ia mendapat dukungan dari masa 212.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI