Suara.com - Menteri Sosial Juliari P. Batubara meminta kepada Karang Taruna untuk meningkatkan perannya di Indonesia ditengah kondisi yang semakin kompleks, khususnya ditengah pandemi saat ini.
Hal tersebut diungkapkan Juliari dalam acara HUT Karang Taruna yang ke 60. Juliari mengatakan, sebagai salah satu Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), Karang Taruna merupakan mendukung pemerintah dalam pembangunan.
Mensos menyatakan, Karang Taruna berperan penting dalam mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Tahun ini, HUT ke-60 Karang Taruna mengambil tema “Berpadu dalam Keragaman, Berkarya dengan Kesetiakawanan”.
“Sebagai organisasi pemuda, Karang Taruna tidak hanya berperan mengembangkan dan memberdayakan potensi generasi muda tetapi juga untuk mencegah dan menangani berbagai masalah sosial. Di saat bangsa-bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia berjuang melawan pandemi, saya berharap Karang Taruna ikut berperan aktif bersama-sama elemen bangsa lainnya,” kata Mensos Juliari (26/9/2020).
Baca Juga: Juliari Batubara Minta Jajarannya Tingkatkan Realisasi Anggaran Kemensos
Karang Taruna bisa mengambil peran yang sesuai dengan konteks sosial dimana mereka berada maupun kapasitas dan kompetensi pribadinya.
“Kiprah Karang Taruna sangat berpengaruh di tengah masyarakat. Maka dari itu kami sangat menghargai dan mengapresiasi kerja keras teman-teman semua dalam membantu percepatan penanganan Covid-19,” katanya.
Pandemi ini adalah ujian kesabaran bagi kita semua. “Diharapkan agar Karang Taruna tetap berupaya memberikan baktinya kepada masyarakat dalam bingkai kesetiakawanan sosial,” katanya.
Apapun bentuknya, krisis kerap terjadi dalam kehidupan manusia. Menurut Mensos, justru inilah kesempatan kita menempa ketangguhan diri. Karang Taruna sendiri sudah mengalami beberapa tahap perubahan mulai dari fase pencanangan, penumbuhan, pengembangan, penguatan, pemantapan, tantangan, hingga pencerahan.
“Peralihan dari satu fase ke fase lain pasti melalui apa yang disebut dengan krisis, dan Karang Taruna sudah membuktikan kemampuannya melewati berbagai krisis tersebut. Bahkan sekarang di fase pencerahanpun, sangat mungkin terjadi sub-sub fase hingga mencapai kondisi ideal yang dicita-citakan. 60 tahun eksistensi Karang Taruna membuktikan daya adaptasinya terhadap krisis,” katanya.
Baca Juga: Kembangkan Pelaku Ekonomi Lokal, Kemensos Tidak Batasi Pemasok Bahan Pangan
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyatakan,perkembangan pembangunan dan kemajuan bangsa, telah membawa kemajuan dan kemudahan dan implementasi pembangunan. Namun di sisi lain, masih banyak kelompok sosial kurang beruntung, sehingga tertinggal secara ekonomi.
Di sisi lain, terjadi pula pergeseran norma sosial dan budaya dimana interaksi tatap muka berkurang, digantikan oleh kesibukan individu bekerja dan berinteraksi melalui gawai.
"Bukan hal yang mudah untuk menarik generasi muda dari ‘sarangnya’ masing-masing untuk berkumpul, berdiskusi dan berkegiatan sosial bersama-sama. Tantangan itu semakin terasa sekarang di saat pandemi dimana interaksi fisik dibatasi, sementara masalah pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat,” katanya.
Salah satu tujuan penting Karang Taruna adalah meningkatkan kemampuan masyarakat sekitar dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang mereka hadapi. Sebelum melakukan hal itu, tentu Karang Taruna harus memperkuat dirinya sendiri terlebih dahulu.
“Dengan kondisi Indonesia yang memiliki keragaman budaya luar biasa, tentu ada perbedaan warna-warni Karang Taruna. Hal ini bisa dipandang sebagai potensi, sekaligus sebagai tantangan,” kata Edi.