Anak Eks Petinggi KKB Aceh Lulus Seleksi Prajurit AD, Ada Peran Sutiyoso

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 26 September 2020 | 19:13 WIB
Anak Eks Petinggi KKB Aceh Lulus Seleksi Prajurit AD, Ada Peran Sutiyoso
Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin (kiri) saat memenuhi undangan Din Minimi (tengah) di kawasan Lamdom, Banda Aceh, Sabtu (26/9/2020). (ANTARA/Khalis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak mantan pimpinan kelompok kriminal bersenjata  di Aceh, Nurdin Ismail alias Din Minimi, lulus seleksi menjadi prajurit TNI Angkatan Darat.

"Saya sangat bersyukur, sangat bahagia anak saya yang pertama ini bisa lulus seleksi TNI AD, ini harapan baru bagi saya," kata Din Minimi di Banda Aceh, Sabtu (26/9/2020).

Atas kelulusan putranya, Din Minimi bikin acara syukuran di rumah kawasan Lamdom, Banda Aceh.

Panglima Kodam  Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin turut hadir memenuhi undangan acara syukuran dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Tentara dan Polisi Kejar Kelompok Kriminal Bersenjata Intan Jaya

Putra Din Minimi yang lulus seleksi sekolah calon bintara PK TNI AD tahun 2020 tersebut bernama Rizki Maulana. Rizki kelahiran 12 Oktober 2002, anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Din Minimi dan Herlinawati. Rizki telah berada di Rindam Iskandar Muda di Mata Ie Aceh Besar untuk persiapan pendidikan.

Din Minimi merupakan warga Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur. Dia tercatat sebagai mantan pimpinan KKB di Aceh Timur, yang 28 Desember 2015 lalu menyerahkan diri setelah berdialog dengan Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, pada masa itu.

Ia menjelaskan perjuangan putranya lulus seleksi TNI AD tidak lepas dari peran Sutiyoso dan Danrem 011/Lilawangsa masa itu, Mayjen TNI A Daniel Chardin, yang membuka wawasannya tentang menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada 2013, kata Din, dia masih bergerilya di hutan Aceh Timur dan Aceh Utara. Ia mendapat kesempatan berbicara melalui sambungan selular dengan Danrem 011 Lilawangsa Daniel Chardin, yang kini menjabat sebagai Wadanpussenif Kodiklatad.

Dalam pembicaraan itu, Danrem 011 Lilawangsa tersebut meminta agar putra pertamanya tersebut menjadi abdi negara, baik sebagai personel Polri atau prajurit TNI.

Baca Juga: KKB Klaim Tembak Mati 2 Polisi di Mimika, Ini Kata Kapolda Papua

"Itu disampaikan Pak Daniel saat saya masih di gunung melalui telepon. Bahkan sampai beliau (Daniel) juga datang ke rumah saya," kata Din.

Waktu itu, Rizki Maulana masih duduk di bangku kelas dua MTsN Julok Aceh Timur. Kemudian, kata Din, pasca dia dan 120 anggota menyerah, dia langsung mempersiapkan putranya untuk menjadi seorang abdi negara.

"Dia sendiri (Rizki) yang memilih ingin masuk TNI, saya hanya memberi pilihan kepada dia," kata Din.

"Sejak turun gunung itu saya langsung membina dia, mulai dari latihan fisik, kesehatan, mental, ideologinya, saya ajari dia supaya dalam NKRI. Dibantu juga sama teman-teman Koramil," kata Din.

Selain itu, kata Din, Pangdam IM Mayjen TNI Hassanudin juga pernah mengarahkan kepada dirinya agar anaknya benar-benar dipersiapkan sebaik mungkin, dengan harapan dapat lulus dalam seleksi Secaba PK TNI AD tahun 2020.

"Kata Panglima waktu itu, apabila anak saya dipersiapkan dengan baik, semua persyaratannya baik, bagus, pasti akan lulus," katanya.

"Kelulusan anak saya ini harapan baru bagi saya, apalagi Panglima mengarahkan anak saya ke arah jalan yang tepat. Anak saya sudah saya serahkan untuk mengabdi kepada negara," tutur Din.

Pangdam IM Mayjen TNI Hassanudin mengatakan bahwa Din Minimi telah mempersiapkan putranya dengan baik sehingga berhasil lulus dalam seleksi Secaba PK TNI AD tahun 2020.

Tentu, kata Pangdam IM, dengan mengikuti serangkaian seleksi yang panjang, ketat, serta adil dan transparan.

"Memang putranya beliau memenuhi syarat dan kriteria yang kita harapkan. Tentunya hal ini disiapkan beliau dari jauh hari, mulai syarat fisik, mental, akademik, dan lain sebagainya," kata Hassanudin.

"Sehingga saya sebagai Pangdam IM merasa senang, merasa bangga bahwa putra daerah seperti anak Pak Din ini menyiapkan diri untuk menjadi regenerasi TNI AD," katanya.

Pangdam IM menegaskan bahwa semua orang memiliki hak untuk mengabdi kepada negara melalui TNI AD. Kesempatan itu terbuka lebar bagi siapapun, hanya saja perlu dipersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti seleksi.

"Tentunya ke depan saya imbau kepada semua keluarga kita di Aceh, kalau memang ada yang berkeinginan, bercita-cita ingin mengabdikan diri melalui jalur TNI AD," ujarnya.

"Saya sebagai Pangdam IM sangat membuka selebar-lebarnya kesempatan itu dengan catatan persiapkan diri sebaik mungkin tentu karena persyaratan-persyaratan yang diberikan tidak ada yang rahasia semuanya terbuka," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI