Suara.com - Anggota Dewan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur AA La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta Kapolri Jenderal Idham Aziz memberi perhatian serius pada kasus pembunuhan terhadap wartawan media online Demas Laira di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Permintaan La Nyalla dikemukakan ketika berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (26/9/2020), sebagaimana dituangkan dalam pernyataan pers kepada media.
La Nyalla mengingatkan sudah lebih dari satu bulan, polisi belum berhasil mengungkap siapa pembunuh Demas Laira.
“Peristiwa itu terjadi 20 Agustus silam. Sampai sekarang masih gelap,” ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah RI.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Wartawan Demas Laira, Polisi Sudah Punya Calon Tersangka?
Jenazah Demas Laira ditemukan tergeletak di pinggir jalan desa di Mamuju Tengah pada Kamis (20/8) sekitar pukul 02.00 WITA. Sebelum ditemukan meninggal, Demas tengah melakukan perjalanan kembali ke kediamannya, dari Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Saat ditemukan warga, tubuh Demas terdapat 17 luka tusuk yang diduga akibat senjata tajam.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang milik korban, yakni sepeda motor, dompet serta tiga kartu pers serta satu sepatu yang ditemukan di dekat jasad.
Namun, telepon genggam milik korban tidak ditemukan di lokasi ditemukannya jasad Demas.
Menurut keluarga, semasa hidup korban tidak memiliki musuh atau membuat masalah dengan orang lain.
Baca Juga: Satu Bulan Pembunuhan Jurnalis Demas Laira, TPF Tagih Janji Polda Sulbar
“Kami tidak tahu, apakah terkait dengan berita-berita yang ditulis,” kata kerabat seperti dimuat di sejumlah media.