Diwarnai Protes, Wisuda Online IAIN Syekh Nurjati Cirebon Berujung Ricuh

Sabtu, 26 September 2020 | 11:28 WIB
Diwarnai Protes, Wisuda Online IAIN Syekh Nurjati Cirebon Berujung Ricuh
Unggahan channel YouTube Kompas TV. (YouTube/Kompas TV)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wisuda online Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, berujung ricuh dan diwarnai aksi protes dari mahasiswa.

Dilansir dari channel YouTube Kompas TV, sebagian besar peserta wisuda menolak berlangsungnya wisuda online karena memiliki banyak kendala dalam pelaksanannya.

"Ricuh Wisuda Online IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Begini Protes Mahasiswa," tulis keterangan unggahan video tersebut, Kamis (24/09/2020).

Dalam rekaman itu, nampak mobil rektor kampus tersebut dikerubungi mahasiswa yang meminta kejelasan pihak kampus.

Baca Juga: Bekasem, Olahan Ikan Khas Cirebon yang Hanya Muncul Setahun Sekali

Aksi gebrak mobil rektor pun tak terhindarkan lantaran rektor kampus bersikeras untuk menjalankan wisuda online di tengah pandemi Covid-19.

Unggahan channel YouTube Kompas TV. (YouTube/Kompas TV)
Unggahan channel YouTube Kompas TV. (YouTube/Kompas TV)

"Woi turun! Turun!" teriak salah satu mahasiswa memprotes sikap rektor.

Petugas keamanan dan pihak kepolisian akhirnya turun tangan untuk menghentikan kericuhan yang terjadi.

Wisudawan IAIN Cirebon tersebut mengkritisi pelaksanaan wisuda online yang dinilai tidak siap mulai dari pemberian toga yang tidak dikirim secara ekspedisi, pengiriman pulsa yang tidak merata, dan lain sebagainya.

"Kami menilai wisuda online IAIN ini kita rasa belum clear dan belum jelas. Persiapannya masih amburadul. Kemarin di hari sebelumnya kita sempat gladi dan sampai tiga kali login karena banyak gangguan. Mulai dari soundnya yang tidak terdengar dan jaringan yang kurang bagus," papar Arif salah satu peserta wisuda.

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Wali Kota Cirebon Turun ke Jalan

Sementara itu Rektor IAIN Syekh Nurjari, Sumanta Hasyim menegaskan, pihaknya tidak bisa mewujudkan keinginan mahasiswa yang meminta wisuda dijalankan secara tatao muka.

"Mahasiswa menuntut secara offline kita tidak bisa, karena kita berkoordinasi dengan pihak-pihak yang lain. Kedua, kita mengikuti regulasi bahwa kita tahu Cirebon ini zona merah," ungkapnya.

Ricuhnya wisuda online tersebut bahkan viral sampai ke media sosial Twitter setelah disebarkan oleh pengelola akun @kementerianunyu.

Di Twitter, unggahan tersebut langsung disambut dengan beragam komentar dari warganet.

"Mohon maaf, saya mahasiswa IAIN, saya tau betul yang terjadi di lapangan, yang kami tuntut bukan ofline atau online tapi kami menuntut pengkajian ulang wisuda online di karena menurut kami banyak yang cacat bahkan mahasiswa yang belum mendaftar wisuda pun namanya muncul wisudawan," ungkap pemilik akun @DickyHikmawa***

"Belum lagi ketika kami audiensi di ketua panitia wisuda beliau mengatakan uang wisuda ada beberapa persen dipindahkan untuk pembelian tanah agar IAIN Cirebon bisa bertransformasi menjadi UIN," sambungnya.

Selengkapnya di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI