Suara.com - Putra keempat mendiang Ketua CC PKI DN Aidit, Ilham Aidit menyarankan agae eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk membentuk partai baru. Ia menuding Gatot CS persis menduplikasi propaganda rezim orde baru di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Selain itu, kekecewaan dirasakan oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan atas keputusan Febri Diansyah mengundurkan diri dari KPK. Padahal, sosok Febri dikenal sebagai pegawai KPK yang sangat berdedikasi tinggi.
Tak hanya dua berita di atas, berikut Suara.com merangkum berita terpopuler lainnya sepanjang Jumat (25/9/2020).
1. Putra DN Aidit Sarankan Gatot Nurmantyo Cs untuk Bikin Partai Politik
![Ketua Umum PB Forki Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan sambutan saat membuka Seleksi Akhir Timnas Inti Karate Asian Games 2018 di Sport Hall Hotel Arra Lembah Pinus, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/6). [Antara/Arif Firmansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/06/12/31137-gatot-nurmantyo.jpg)
Ilham Aidit, putra keempat mendiang Ketua CC PKI DN Aidit menyoroti keberadaan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dibentuk sejumlah tokoh seperti eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo hingga eks Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Sejumlah tokoh itu mengklaim membentuk KAMI karena isu PKI bangkit lagi. Terkait hal itu, Ilham Aidit justru menantang agar Gatot Cs lebih baik mendirikan sebuah partai. Bukan justru koar-koar ingin menyelamatkan Indonesia dari PKI persis menduplikasi propaganda rezim orde baru alias Orba di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
2. Kecewa Febri Mundur, Begini Ucapan Menohok Novel Baswedan ke KPK
![Febri Diansyah berpose usai memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/12). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/26/84278-febri-diansyah.jpg)
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku kecewa dengan pengunduran diri Febri Diansyah dari KPK karena selama ini telah berkerja baik dan berdedikasi dalam pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Film G30S/PKI Perlu Diputar, Tapi Tidak Harus Diwajibkan
"Iya, tentu sangat disayangkan. Sebagai kawan, saya mengetahui bahwa Mas Febri selama bekerja baik dan berdedikasi," kata Novel seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (25/9/2020).