Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain kembali melontarkan kritik keras terhadap sejumlah kebijakan dan rencana kebijakan di Indonesia.
Pertama, dia mengkritik rencana pemerintah mengalokasikan Penyertaan Modal Negara senilai Rp20 triliun untuk pembayaran klaim nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero). Jiwasraya merupakan BUMN yang kini sedang terseret megaskandal korupsi -- kasusnya sedang disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Perusahaan asuransi dirampok, ditutupi pakai uang negara," kata Tengku.
Kedua, nilai penambahan anggaran Rp350 miliar untuk merenovasi gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar pada 22 Agustus 2020 lalu. Dalam rapat dengar pendapat dengan Kejaksaan Agung pada Senin (21/9/2020), Komisi III DPR telah menyepakati penambahan anggaran. Dengan penambahan anggaran itu, pagu APBN Kejagung tahun 2021 menjadi Rp9,593 triliun.
Baca Juga: Ustaz Hilmi: Ibadah Haji Saja Bisa Ditunda, Kenapa Pilkada Tidak?
"Gedung ter-dibakar(?), dibangun pakai uang negara," kata Tengku.
Ketiga, seputar keputusan Kementerian Agama membatalkan pemberangkatan jamaah haji tahun 2020. Tetapi setelah itu bergulir wacana Badan Pengelola Keuangan Haji akan menempatkan dana haji untuk stabilisasi rupiah.
"Dana haji rakyat susah payah mereka dikumpulkan, dipakai negara," katanya.
Keempat, Tengku mengkritik soal harga bahan bakar minyak dalam negeri tidak diturunkan di tengah harga minyak dunia yang mengalami penurunan karena pandemi Covid-19.
"Negara tetangga harga BBM turun, tetap tinggi," katanya.
Baca Juga: Tengku: Ada yang Bangga dengan Upaya Pengambilan Harta Yayasan Pak Harto
Itulah sebabnya dia mengatakan, "aneh sekali negeri seberang Pluto."
"Solusi? Kerahkan buzzers."