Suara.com - Setidaknya dua orang terluka dalam insiden penusukan pada Jumat (25/9) di dekat bekas kantor majalah Charlie Hebdo, Prancis.
Menyadur New York Post, para korban adalah seorang pria dan wanita yang bekerja di Premières Lignes, sebuah perusahaan dokumenter TV yang berbasis di gedung yang sama dengan bekas kantor majalah tersebut.
Menurut Pauel Moreira, pendiri Premières Lignes, mengatakan kepada BFM TV bahwa pelaku melarikan diri ke stasiun kereta bawah tanah.
Moreira mengatakan seorang pria "menyerang dua orang yang berada di depan gedung, tidak memasuki gedung, dan yang menyerang mereka dengan kapak lalu pergi." Dia mengatakan perusahaan belum menerima ancaman apa pun.
Baca Juga: Airbus Perkenalkan Konsep Pesawat Baru Bertenaga Hidrogen
"Dua rekan sedang merokok di jalan. Saya mendengar jeritan. Saya pergi ke jendela dan melihat seorang rekan, berlumuran darah, dikejar oleh seorang pria dengan parang." ujar seorang saksi mata kepada Agence France-Presse.
Seorang saksi bernama Kader Alfa mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia melihat seorang pria berusia 30-an atau 40-an membawa kapak di dan berjalan di belakang korban yang berlumuran darah.
Menurut Agence France-Presse seorang tersangka telah ditangkap pihak berwenang yang mengutip sumber pengadilan. Tidak dijelaskan mengapa terduga pelaku tersebut ditahan.
"Saya berada di kantor. Saya mendengar teriakan di jalan. Saya melihat ke luar jendela dan melihat seorang wanita yang terbaring di lantai dan wajahnya dihantam benda yang kemungkinan adalah parang," seorang saksi mata mengatakan kepada radio Europe 1, menurut Reuters.
Perdana Menteri Jean Castex sebelumnya mengatakan empat orang telah diserang, tetapi sumber polisi kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah orang yang terluka adalah dua, salah satunya dalam kondisi serius.
Baca Juga: PSG Hantam Nice Tiga Gol Tanpa Balas
Polisi juga awalnya mengira bahwa ada dua penyerang terlibat, tetapi mereka sekarang yakin hanya ada satu tersangka, yang ditahan di tangga gedung opera Paris Bastille, menurut kantor media lokal BFM TV dan Le Figaro.
The Guardian melaporkan pakaian tersangka penyerangan sudah berlumuran darah dan dia membawa pisau besar ketika dia ditangkap. Pelaku belum diidentifikasi.
Kantor kejaksaan kontraterorisme Prancis mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan atas percobaan pembunuhan dalam kaitannya dengan teroris, menurut seorang pejabat di kantor kejaksaan.
Salah satu sumber polisi mengatakan ditemukan parang di tempat kejadian. Sumber polisi lain mengatakan pisau daging ditemukan di tempat kejadian.
Serangan itu terjadi di Rue Nicolas Appert di lokasi peringatan para jurnalis dan kartunis yang terbunuh, lapor Local.
"Kami memantau dengan cermat kemungkinan serangan teroris di dekat kantor Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Tidak ada hubungan yang diketahui dengan New York City saat ini," kata NYPD dalam tweet.
Tidak segera jelas apa yang memotivasi atau apakah itu memiliki hubungan dengan Charlie Hebdo, yang pindah kantor setelah serangan 2015 oleh ekstremis Islam Said dan Cherif Kouachi yang menewaskan 12 orang.