Pesan PSI ke Cina Tak Komersialisasi Vaksin, Saatnya Utamakan Kemanusiaan

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 25 September 2020 | 17:47 WIB
Pesan PSI ke Cina Tak Komersialisasi Vaksin, Saatnya Utamakan Kemanusiaan
WIlliam Aditya di Indonesia Lawyers Club (YouTube/Indonesia Lawyers Club).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan positif dari penelitian vaksin Covid-19 di berbagai perusahaan farmasi Cina  membuat sejumlah kalangan di Indonesia memandang optimistis.

Analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim mengatakan perkembangan tersebut merupakan berita baik bagi Indonesia.

"WHO approved, ujicoba vaksin Sinovac sukses. Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan vaksin Covid-19 buatan Cina telah terbukti berhasil uji klinis. Seperti diketahui vaksin Sinovac juga diujicoba di Indonesia oleh Biofarma," kata Rustam mengomentari pemberitaan media, Jumat (25/9/2020).

Politikus Partai Solidaritas Indonesia William Aditya Sarana berharap setelah vaksin siap didistribusikan, pemerintah Cina tetap memiliki rasa tanggung jawab pada kemanusiaan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Brasil Masih Tinggi, Sinovac Siap Salurkan Vaksin

"Ketika vaksin sudah siap, Pemerintah Tiongkok harus memberikan subsidi dalam produksi. Jadi negara lain membeli tidak terlalu mahal. Vaksin tidak bisa dikomersialisasi, saatnya mengutamakan kemanusiaan. Ini adalah tanggung jawab Pemerintah Tiongkok pada dunia," kata William di media sosial yang dikutip Suara.com.

Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beberapa waktu yang lalu diutus Presiden Joko Widodo berkunjung ke Cina untuk bertemu dengan perusahaan vaksin, Sinovac.

Hasilnya, Sinovac akan memasok bahan baku vaksin ke Indonesia hingga akhir tahun 2021. Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara PT. Bio Farma (Persero) dengan Sinovac.

"Di mana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021. Ini adalah kerjasama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac," kata Retno dalam konferensi pers, Kamis (20/8/2020), malam.

Selain itu, kedua perusahaan juga melakukan nota kesepahaman Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of Covid-19 Vaccine.

Baca Juga: Ada Kabar Baik Vaksin Covid-19, IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat

"Jadi, Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of Covid 19 Vaccine menyepakati komitmen ketersediaan supply bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021," kata dia.

Erick Thohir menuturkan penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai pada bulan November mendatang.

Erick menegaskan kerja sama ini tak sekadar transaksi dari sisi ekonomi, melainkan pula transfer teknologi maupun pengetahuan seperti yang sudah ditandatangani antara Sinovac dengan Bio Farma.

Disambut pasar saham

Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia pada akhir pekan terangkat perkembangan positif vaksin Covid-19.

IHSG Jumat sore ini ditutup menguat 103,04 poin atau 2,13 persen ke posisi 4.945,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 20,32 poin atau 2,75 persen menjadi 760,32

"Sentimen dari perkembangan penelitian vaksin COVID-19 yang positif dari berbagai perusahaan farmasi Cina yang diamati WHO, membuat market optimistis dan mengapresiasi perkembangan positif tersebut," kata analis Bina Artha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta dalam laporan Antara di Jakarta.

Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di teritori positif hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, seluruh sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 4,43 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor manufaktur masing-masing 3,03 persen dan 2,31 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp828,99 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 687.334 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,83 miliar lembar saham senilai Rp7,33 triliun. Sebanyak 302 saham naik, 136 saham menurun, dan 134 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 116,78 poin atau 0,51 persen ke 23.204,62, indeks Hang Seng turun 75,65 poin atau 0,32 persen ke 23.235,42, dan indeks Straits Times menguat 17,39 atau 0,71 ke 2.468,21.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI