Suara.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah menyaring calon jemaah seiring pemerintah Arab Saudi yang berencana membuka izin ibadah umrah untuk warga luar negeri pada November mendatang.
Dasco sekaligus meminta agar pemerintah membuat aturan terkait protokol yang ketat guna mencegah penularan Covid-19 terhadap WNI yang bakal menjadi jemaah umrah.
"Ya tentu kami gembira bahwa sarana untuk beribadah sudah dibuka lagi oleh pemerintah Arab Saudi. Namun tetap saja kita mengimbau, meminta kepada pemerintah untuk kemudian melakukan protokol kesehatan yang ketat dalam menyaring, menyeleksi calon jemaah umrah yang akan berangkat ke Arab Saudi," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2020).
Menurut Dasco, perwakilan kedua negara, Indonesia dan Arab Saudi perlu melalukan pertemuan bilateral menyusul rencana pembukaan izin umrah. Terlebih sejauh ini belum ada rekomendasi kepada warga negara mana saja nantinya izin umrah tersebut diperuntukan.
"Kemudian kami akan meminta pemerintah utk mengadakan pembicaraan bilateral untuk menyamakan prosedur protokol kesehatan yang ada di Arab Saudi dalam menyambut jemaah umrah. Supaya terjadi sinkronisasi sehingga jemaah berangkat tidak ada kendala, begitu sampai di sana protokol Covid sudah disinkronisasikan antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi," tutur Dasco.
Diketahui, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar mengatakan pihaknya belum mendapatkan keterangan resmi dari pemerintah Arab Saudi terkait izin memberangkatkan jamaah umrah Indonesia ke tanah suci.
Hal ini menyusul rencana otoritas Arab Saudi membuka izin umrah bagi jamaah dari warga negara luar pada awal November mendatang.
Menurut Nizar, tidak semua negara mendapatkan izin dari otoritas Arab Saudi memberangkatkan jamaahnya umrah ke Mekkah. Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang penyebaranya masih sangat tinggi di berbagai negara.
"Mudah-mudahan Indonesia melalui teman kita di Saudi dan jalur diplomasi mendapat rekomendasi, masuk dalam daftar yang boleh memberangkatkan umrah. Jika tidak, ya masih tertutup untuk berangkat umrah," kata Nizar dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Rabu (23/9/2020).
Baca Juga: Indonesia Belum Yakin Dapat Izin Umrah Dari Otoritas Arab Saudi
Kekinian, Kemenag menunggu rilis dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengenai rekomendasi negara mana yang diberikan izin memberangkatkan umrah.