Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 semakin menipis. Oleh karena itu ia memutuskan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB jilid II.
Menurut Anies, kapasitas RS semakin menipis karena jumlah pasien corona terus meningkat. Sehingga ketersediaan tempat tidur isolasi atau Intensive Care Unit (ICU) terus berkurang.
"Seiring peningkatan kapasitas, tingkat keterpakaian ruang isolasi dan ICU khusus Covid-19 dapat dijaga walaupun kasus aktif juga meningkat," kata Anies dalam keterangan tertulis, Kamis (24/9/2020).
Ia menjelaskan, saat ini presentase bed isolasi yang sudah terpakai mencapai 81 persen. Total jumlah kapasitas yang tersedia saat ini adalah 4.812 kamar.
"Dari jumlah tempat tidur isolasi sebanyak 4.812, hingga 23 September, persentase keterpakaiannya sebesar 81 persen," ujarnya.
Lalu untuk ICU, sejauh ini sudah terpakai 74 persennya. Data ini merupakan yang termutakhir sampai 23 September.
"Sedangkan, dari jumlah tempat tidur ICU sebanyak 695, hingga 23 September, persentase keterpakaiannya sebesar 74 persen," tuturnya.
Mantan Mendikbud ini juga menilai faktor utama dari maraknya penularan corona adalah pergerakan masyarakat. Jika ingin wabah terkendali, maka diperlukan 60 persen warga berada di rumah saja.
"Tim FKM UI memperhitungkan diperlukan minimal 60 persen penduduk diam di rumah saja agar penularan wabah melandai dan mulai berkurang.Saat ini masih sekitar 50 persen penduduk diam di rumah saja," terangnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Akan Tambah 26 Rumah Sakit Swasta Rujukan Covid-19
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB jilid II. Pasalnya angka penularan corona di ibu kota belakangan ini terus meningkat.