Suara.com - Banjir yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (23/9/2020), ternyata berdampak cukup luas.
Tak hanya di Kota Painan, daerah lain yang terdampak banjir tersebut salah satunya Kecamatan Batangkapas yang mengakibatkan rumah warga di tujuh nagari terendam banjir.
Parahnya, ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga mengakibatkan aktivitas warga terhenti tergangu.
Salah satunya seperti genangan banjir yang merendam UPT SDN 20 Jalamu Nagari IV Koto Hilie. Banjir merendam seluruh ruang sekolah dengan ketinggian mencapai 1,5 meter di halaman sekolah .
Baca Juga: Jelang Musim Hujan, Sejumlah Pasukan Biru DKI Sempat Terpapar Corona
"Ini yang terparah. Tahun 2019 juga pernah banjir. Tapi, tidak seperti ini. Banjir kemarin membawa lumpur," ungkap Kepsek UPT SDN 20 Jalamu Yusmaneti saat ditemui Klikpositif.com-jaringan Suara.com.
Dia mengemukakan, banjir yang terjadi pada Rabu sore datang dengan cepat. Tidak hanya ruang sekolah, sejumlah mobiler sekolah dan dokumen penting sekolah juga ikut terendam.
"Di dalam kelas banjir mencapai satu meter. Sehingga seluruhnya terendam, meja kursi dan buku pelajar serta dokumen penting, seperti akreditasi sekolah, termasuk arsip dan ijazah siswa," katanya.
Akibat dampak banjir, tidak banyak yang bisa dilakukan pihaknya. Hanya saja, selain membersihkan dan berupaya untuk memulihkan kembali suasana sekolah .
"Kita memang sudah langganan banjir, dan saat seluruh meubeler dan buku-buku serta dokumen penting lainnya sudah dikeringkan. Mudahan, setelah ini ada lagi," katanya.
Baca Juga: Terungkap! Jakarta Masih Banjir, Anies Sedot Air Pakai Pompa Tua
Sebelumnya, diberitakan Kasi Kedaruratan BPBD Pessel Husnul Karim mengaku, pihaknya melakukan evakuasi untuk sejumlah warga yang permukimannya masih terendam.
"Ya (evakuasi), di Muaro Painan dan Batangkapas. Soalnya, ada daerah yang terkepung. Sehingga perlu dilakukan evakuasi ke keluarganya yang terdekat," katanya.
Hingga saat itu, wilayah yang sudah terpantau BPBD dan sudah dipastikan air mulai surut dan terkendali. Di antaranya terdapat di Kota Painan Kecamatan IV Jurai dan Siguntur Mudo Kecamatan Koto XI Tarusan.
"Kalau di Painan itu ada sekitar 25 KK, tapi untuk Batangkapas anggota masih bekerja," katanya.