Apa yang Harus Disiapkan jika Indonesia Resesi?

Dany Garjito Suara.Com
Kamis, 24 September 2020 | 15:13 WIB
Apa yang Harus Disiapkan jika Indonesia Resesi?
Ilustrasi ekonomi saat pandemi (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa yang harus disiapkan jika Indonesia resesi menjadi topik yang menarik untuk dibahas saat ini. Pasalnya, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, baru saja memberikan isyarat bahwa Indonesia berpotensi mengalami resesi pada kuartal III 2020. Untuk mengetahui apa itu resesi? Anda bisa membaca tentang Arti dan Penyebab Resesi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, setidaknya ada 3 faktor pemberat yang membuat gerak ekonomi tak leluasa akibat pandemi Covid-19.

"Keseluruhan -1,7 hingga -0,6 persen. Kontribusi negatif terbesar (adalah) investasi, konsumsi dan ekspor," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers APBN Kita melalui video teleconference di Jakarta, Selasa (22/9/2020).

Ancaman resesi ini tentu harus diantisipasi oleh Pemerintah Indonesia. Diperlukan kebijakan yang mampu mengurangi dampak negatif dari resesi yang akan terjadi.

Baca Juga: Ancaman Resesi, Apindo: Pengusaha di Jateng Hanya Sanggup Bertahan 2 Bulan

Disamping itu, peran masyarakat dalam hal ini juga diperlukan. Masyarakat perlu mempersiapkan diri agar tetap dapat memenuhi kebutuhan saat resesi terjadi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3). [ANTARA FOTO/Wahyu Putro]
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3). [ANTARA FOTO/Wahyu Putro]

Berikut ini adalah sejumlah hal yang harus disiapkan jika Indonesia resesi.

  1. Tingkatkan Alokasi Dana Darurat
    Meningkatkan alokasi dana darurat menjadi hal pertama yang harus Anda siapkan sebelum resesi benar-benar terjadi. Fokuslah dengan membangun cadangan dana selama tiga hingga enam bulan berturut-turut. Cara ini dapat memastikan Anda tetap mampu memenuhi kebutuhan di masa resesi.
  2. Menyusun Prioritas Kebutuhan
    Selain mempersiapkan diri dengan dana darurat, Anda juga perlu menyusun prioritas kebutuhan. Periksa dan catat kembali pengeluaran bulanan Anda sebelumnya. Setelah itu, urutkan pengeluaran tersebut dimulai dari yang terpenting. Cara ini dapat membantu Anda untuk lebih selektif dalam menilai apakah pengeluaran Anda ini benar-benar kebutuhan atau sekadar gaya hidup.
  3. Mengurangi Pengeluaran
    Setelah mengetahui prioritas kebutuhan Anda, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memangkas jumlah pengeluaran. Tentu saja, Anda harus mengambil keputusan bijak dengan mengurangi kebutuhan dengan tingkat prioritas terendah. Dalam hal ini, Anda sebenarnya dituntut untuk beradaptasi dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sederhana.
  4. Meningkatkan Keahlian dan Menambah Keahlian Baru
    Saat resesi terjadi, tingkat pengangguran biasanya akan meningkat. Mencari pekerjaan baru pun akan semakin sulit. Oleh karena itu, Anda perlu mengakselerasi diri agar memiliki nilai tambah dibanding dengan pelamar lainnya. Bagi Anda yang sudah bekerja, Anda juga masih perlu meningkatkan keahlian. Pasalnya, gelombang PHK pada saat resesi tidak dapat dihindari. Carilah peluang sebaik mungkin untuk dapat mempertahankan posisi Anda saat ini. Misalnya belajar Cara Ternak Ikan Cupang Lengkap, atau Cara Mengembangkan Budikdamber di Tengah Lahan Terbatas.
  5. Melunasi Hutang-Hutang
    Persiapan terakhir yang tidak kalah krusial adalah melunasi hutang-hutang. Pasalnya, dengan melunasi tanggung jawab tersebut, Anda setidaknya akan menciptakan ruang bernapas dalam anggaran keuangan Anda. Alhasil, Anda akan menjadi lebih tenang dan bisa fokus untuk menambah pemasukan sebelum resesi terjadi. Dalam hal ini, melunasi hutang-hutang pada dasarnya memang merupakan praktik keuangan yang baik.

Demikian ulasan terkait apa yang harus disiapkan jika Indonesia resesi.

Kontributor : Theresia Simbolon

Baca Juga: 4 Dampak Resesi dan Strategi Mengatasinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI