Bukan Bajak Sawah, Petugas Polisi di Brasil Tunggangi Kerbau saat Patroli

Kamis, 24 September 2020 | 11:46 WIB
Bukan Bajak Sawah, Petugas Polisi di Brasil Tunggangi Kerbau saat Patroli
Petugas polisi di Brasil menunggang kerbau saat berpatroli.[Facebook/Fernando Sette]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Marajo, Brasil, kerbau dijadikan teman bagi para petugas polisi saat mereka berpatroli untuk menjaga keamanan.

Seperti yang terlihat pada unggahan di media sosial Facebook yang diambil oleh seorang fotografer bernama Fernando Sette.

"Pentingnya kerbau di Marajó membuat kami berpikir. Mengapa tidak berpatroli di atas kerbau juga?" kata Mayor Francisco Nóbrega, disadur dari New York Times, Kamis (24/9/2020)

Francisco Nóbrega merupakan seorang pejabat Batalion ke-8 polisi militer Pará, negara bagian yang luas di Amazon Brasil yang mencakup Marajó, .

Baca Juga: Profil Ade Armando, Pakar Komunikasi yang Kerap Buat Kontroversi

Memanfaatkan gagasan itu, salah satu eksperimen kepolisian Brasil yang paling tidak biasa muncul dengan menggunakan kerbau sebagai teman berpatroli.

Setahun sekali, batalion tersebut bahkan mengirim kerbau dan petugas polisinya ke Belém, ibu kota Pará, di mana setiap tanggal 7 September mereka parade memperingati deklarasi kemerdekaan Brasil dari Portugal.

Satuan kerbau dimulai pada 1990-an, berpatroli di pos terdepan Soure, yang dihuni sekitar 23.000 orang.

Pasukan kerbau tersebut juga mengejar tersangka yang melarikan diri ke alam liar Marajó dan menindak kerbau yang berkerisik di peternakan yang tersebar di pulau tersebut.

"Kerbau adalah perenang yang luar biasa, lebih baik daripada anjing, dan lebih gesit daripada kuda dalam hal bergerak melewati lumpur," kata José Ribamar Marques, seorang pejabat di Marajó.

Baca Juga: Dwi Sasono Dituntut 9 Bulan Rehabilitasi Terkait Kasus Narkoba

Kerbau Marajó memang dikenal memiliki keunggulan tersendiri. Kuku mereka yang lebar memungkinkan bergerak dengan relatif mudah melalui medan berlumpur.

Kerbau-kerbau tersebut juga bisa beradaptasi dengan panasnya cuaca di Marajó, yang terletak hampir tepat di garis Khatulistiwa.

Beberapa ras kerbau berkembang biak di Marajó, seperti Murrah, dihargai karena daging dan susunya, dan Carabao, yang terkenal dengan tanduknya yang berbentuk bulan sabit.

Selain itu, para petugas polisi mengaku ada manfaat lain ketika mereka bertugas menunggang seekor kerbau yakni membantu menurunkan ketegangan.

"Ini adalah jenis tempat di mana semua orang tahu urusan semua orang," kata Claudio Vitelli (45), seorang petugas polisi yang secara teratur berpatroli di atas kerbau.

"Menjadi pria di atas kerbau membuat saya lebih mudah didekati, membuat pekerjaan saya sedikit lebih mudah," ujar Claudio.

Polisi militer Brasil agak mirip dengan polisi negara bagian di Amerika Serikat, dalam arti bahwa mereka dikendalikan oleh pemerintah negara bagian.

Di kota Soure. petugas polisi menyatakan bahwa berpatroli bersama kerbau dapat meredakan ketegangan dengan penduduk.

Ide unik kepolisian Marajo tersebut langsung menarik perhatian. Piauí, majalah kelas atas di Rio de Janeiro, menyebut unit tersebut sebagai "Tentara Kerbau" Brasil.

Meskipun kerbau dapat ditemukan di tempat lain di Brasil, pasukan polisi lain belum mengikuti jejak mereka untuk menggunakan kerbau. Namun, para perwira di Batalyon ke-8 mengatakan bahwa mereka siap untuk mengejarkan bagaimana menunggunag kerbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

"Brasil adalah negara tropis, dan itu berarti kita harus menemukan solusi tropis untuk tantangan yang kita hadapi," kata Emerson Cassiano, seorang anggota polisi di unit kerbau.

"Teman-temanku menggodaku, mengatakan seekor kerbau hanya untuk disembelih dan menjadi steak, tapi itu adalah sudut pandang yang bodoh," tambah Mr. Cassiano.

"Lihat apa yang telah dicapai orang sejak mereka mulai menunggang kuda daripada memakannya. Patroli kerbau kita bisa menjadi awal dari sesuatu yang besar." pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI