Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 dalam bentuk operasi kewilayahan berbasis kecamatan.
BNPB memberikan dukungan sumber daya melalui Pos Gabungan Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 atau Pos Gagah.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menyampaikan pembentukan Pos Gagah bertujuan untuk mendukung penanganan Covid-19 di daerah.
Dia menekankan bahwa Pos Gagah tidak mengambil alih peran dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumatera Utara yang fokusnya di wilayah Kota Medan dan Binjai serta Kabupaten Deli Serdang
Baca Juga: Edy Rahmayadi: Pjs Kepala Daerah Harus Netral di Pilkada 2020
“Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 yang tinggi di Provinsi Sumatera Utara dan dengan ditetapkannya Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu Provinsi dari sembilan provinsi lainnya sebagai provinsi prioritas penanganan Covid-19 oleh Presiden RI,” ujar Lilik dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (24/9/2020).
Kegiatan Pos Gagah akan fokus pada aktivitas pencegahan untuk memastikan masyarakat yang sehat tetap sehat. Output-nya adalah terjadinya perubahan perilaku di masyarakat menjadi lebih mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan.
“Pos Gagah ini akan mendukung aktivitas pencegahan Covid-19 selama sepuluh hari ke depan untuk dievaluasi kemudian dengan pelibatan multipihak dan lokalitas,” kata dia.
Lilik menjelaskan aktivitas dimaksud antara lain pelatihan kaum ibu dan sukarelawan, pendataan, dan pelaporan aktivitas pencegahan, diskusi serta pengalokasian sumber daya.
BNPB akan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan relawan terkait pencegahan Covid-19 melalui penyampaian materi edukasi, mitigasi, dan sosialisasi yang berbasis pada kearifan lokal dan lokalitas.
Baca Juga: Lepas Jenazah Anggota DPRD Sumut, Edy Rahmayadi: Budieli Sosok yang Kritis
Nantinya pelatihan dengan tiga materi ini akan dilakukan setiap hari di empat kelas dan terbagi dalam dua sesi, pagi dan siang. BNPB mengundang peserta berasal dari 34 kecamatan di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kota Binjai, sedangkan pemateri berasal dari akademisi, organisasi, dan pemerintah daerah.
Selain itu, capaian dari pelatihan tersebut akan dievaluasi melalui sistem monitoring real-time berbasis lokus dan evident-based dengan memanfaatkan InaRISK.
Pos Gagah ini merupakan bagian dari operasi kewilayahan berbasis kecamatan. Metode yang digunakan adalah pelibatan Pentaheliks dengan pelibatan pemerintah provinsi, pemerintah kota atau kabupaten, TNI, Polri, lembaga usaha, akademisi, ulama, budayawan, tokoh masyarakat, sukarelawan, dan media massa.
Melalui kerja sama itu, BNPB berharap semua pihak untuk mendukung aktivitas ini menjadi sangat penting untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmaydi berharap usai mengikuti pelatihan para sukarelawan dapat berpartisipasi aktif di lingkungan masing-masing sehingga harapan agar Covid-19 di Sumatera Utara segera membaik dapat terwujud.
“Pandemi ini harus kita hadapi bersama-sama. Tidak bisa bekerja sendiri. Untuk itu, pembentukan relawan dari masyarakat ini sangat berarti bagi kami Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Kalianlah perpanjangan tangan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dalam rangka sosialisasi penanganan Covid-19,” ujar Edy saat meresmikan Pos Gagah.
Dia mengatakan kehadiran Pos Gagah diharapkan mampu memperkuat program pencegahan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara dan mempertemukan berbagai pihak yang memiliki program beragam untuk kemudian disinergikan sehingga kesenjangan yang ada dapat diisi dan memberikan dampak positif terhadap penurunan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19.