Suara.com - Pernyataan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terkait dengan gelagat kebangkitan gerakan Partai Komunias Indonesia (PKI) tengah menuai reaksi dari berbagai kalangan.
Salah satunya dari pegiat media sosial Denny Siregar yang menyentil Gatot dengan sebuah pertanyaan.
"Pak @Nurmantyo_Gatot, saya mau nanya...," tulisnya lewat akun Twitter, Rabu (23/9/2020).
Denny Siregar mempertanyakan berapa anggota PKI yang telah berhasil ditangkap oleh Gatot selama ia menjadi Panglima TNI.
Baca Juga: Tragedi Ciracas, Anggota TNI Lakukan Pengrusakan Sepanjang 8 Kilometer
Pasalnya, Denny seperti menangkap gelagap Gatot yang seolah-olah takut dengan munculnya kembali PKI.
"Jaman jadi panglima, ada berapa anggota PKI yang sudah bapak tangkap sehingga bapak sekarang begitu takutnya?" ucapnya lanjut.
Cuitan Denny Siregar sontak mengundang berbagai reaksi publik. Beberapa dari mereka menuturkan pandangannya terkait dengan keberadaan PKI.
"Saya sebagai rakyat kecil yang hidup di kampung punya pandangan lain. Menurut saya PKI itu sudah tidak ada di negara kita. Jadi tidak perlu dikhawatirkan. Kalau mungkin anak cucu ataupun cicit iya pasti ada. Tapi kan dia bukan PKI, betul tidak?" ujar @suman*****.
"Tidak kepikiran bakal ditanya kaya gini. Pak Gatot mohon jawabannya agar pendukung bapak tidak merasa dikibulin," balas @kupra********.
Baca Juga: Bukan Mainkan Isu PKI, Ustaz Hilmi: Buzzer Biasanya Komen HTI dan Khilafah
Untuk diketahui, Gatot Nurmantyo dalam tayangan YouTube Hersubeno Poin, Senin (21/9/2020) mengatakan bahwa ia telah mencium gelagat bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia sejak tahun 2008 lalu.
Kebangkitan PKI tersebut dinilai olehnya berbahaya dan bisa mengancam utuhnya negara Republik Indonesia.
Menurut penuturan Mantan Panglima TNI ini, ia telah mendapatkan sejumlah data terkait dengan bangkitnya kembali PKI gaya baru. Data tersebut ia temukan semasa masih menjadi bagian dari TNI.
Hal itu kemudian membuat Gatot membungkusnya dengan proxy war. Ia bahkan mengaku telah memberikan kuliah umum tentang gagasan proxy warnya tersebut ke puluhan universitas di Indonesia.
"Tanggal 10 Maret 2014, saya masih menjabat Pangkostrad TNI dan saya beranikan untuk memberikan kuliah umum tentang proxy war di UI. Hal ini terus saya lakukandan saat saya jadi panglima sudah ada 59 universitas yang saya beri materi kuliah umum soal proxy war," ungkapnya.
Lebih dalam lagi, Gatot mengatakan bahwa saat dirinya masih menjabat sebagai Panglima TNI, ia juga pernah membuat kebijakan agar semua jajarannya menyaksikan kembali kekejaman komunis dalam film G30S PKI.
Gatot mengatakan bahwa tujuan usahanya dalam menumpas PKI tersebut semata-mata bertujuan untuk menjaga negara. Sebab ia mengaku telah berjanji untuk setia pada negeri.