Kelelahan, Penggali Kubur Harus Hujan-hujanan Makamkan Jenazah Covid-19

Rabu, 23 September 2020 | 15:45 WIB
Kelelahan, Penggali Kubur Harus Hujan-hujanan Makamkan Jenazah Covid-19
Pengubur jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musim penghujan mulai datang meliputi wilayah Jakarta dan sekitarnya di penghujung September 2020 ini.

Para penggali dan pengubur jenazah covid di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur mengaku kewalahan.

Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Aris (40), petugas PJLP atau penggali dan pengubur jenazah covid di TPU Pondok Ranggon.

Aris mengaku, dengan akhir-akhir ini hujan turun mengguyur pekerjaannya menjadi semakin berat.

Baca Juga: Cerita Rahmat Ikut Kuburkan 42 Jenazah Pasien Corona di TPU Pondok Ranggon

Pasalnya biar pun hujan deras mengguyur di TPU Pondok Ranggon ia dan rekan-rekannya harus tetap bekerja melayani jenazah yang datang.

Salat jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Rabu (23/9/2020). (Suara.com/Bagaskara Isdiansyah)
Salat jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Rabu (23/9/2020). (Suara.com/Bagaskara Isdiansyah)

"Kami kelelahan di kala hujan datang. Enggak ada tempat meneduh, hujan pun kita kalau jenazah datang mau enggak mau harus kita layani," kata Aris saat ditemui Suara.com di lokasi, Rabu (23/9/2020).

Namun menurutnya, mau tidak mau semua harus dijalaninya lantaran sudah menjadi tanggung jawab sebagai orang yang ditunjuk memakamkan jenazah pasien Covid-19.

Hal senada juga disampaikan, Junaidi (43), yang berprofesi sama dengan Aris. Menurutnya, beban kerjanya semakin bertambah mana kala hujan datang. Belum lagi, kata dia, kalau harus menggali liang lahad yang tanahnya penuh bebatuan.

"Duka mungkin lebih tepatnya, beban kerja kali beban kerja paling ketika dihadapkan dengan struktur tanah yang bebatuan keras harus direndam duku dan faktor hujan juga," tuturnya.

Baca Juga: Ya Allah, Dalam 5 Jam Ada 17 Jenazah Covid-19 Dikubur di Pondok Ranggon

Ambulan Antre di TPU Pondok Ranggon. (Suara.com/Bagaskara)
Ambulan Antre di TPU Pondok Ranggon. (Suara.com/Bagaskara)

Apalagi jika hujan turun mobil ambulan pembawa jenazah tak menurunkan jenazahnya tepat dekat dengan liang lahad. Hal itu mengingat tekstur tanah yang licin berubah ketika hujan.

"Jadi menjemput kita ke sana dengan jarak lumayan jauh," tuturnya.

Sebenarnya diakui Aris dan Junaidi, keduanya tak mau mengeluh. Keduanya juga berharap agar rasa lelah yang mereka dapat bisa menjadi manfaat untuk orang banyak.

Keduanya hanya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mentaati anjuran pemerintah soal protokol kesehatan. Hal itu agar jumlah kematian karena covid tidak terus meningkat.

"Ikuti protokol kesehatan jaga jarak pakai masker cuci tangan dan jaga kesehatan itu aja imbauannya. Iya kalau dari pengubur juga sudah lelah," tandasnya.

Ambulans Antre

Saat Suara.com mendatangi pemakaman tersebut siang tadi, tampak ambulans pembawa jenazah mengantre di lokasi.

Berdasarkan pantauan Suara.com di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur sejak pukul 10.00 WIB setidaknya sudah ada 7 ambulan pembawa jenazah terpapar covid datang.

Awalnya terlihat ambulan datang secara berurutan dimana terhitung paling tidak 5 sampai 10 menit sekali tiba di TPU Pondok Ranggon.

Jenazah yang datang diantar mobil ambulan kemudian langsung dimakamkan secara protap Covid. Lubang-lubang lahad tampak sudah dipersiapkan sebelumnya.

Namun sekira pukul 11.40 WIB tampak mobil ambulan datang di waktu yang hampir bersamaan. Alhasil, terlihat adanya antrean mobil ambulan di lokasi. Ada sekitar 4 mobil mengantre menunggu giliran.

Seiring dengan itu liang-liang lahad terus digali untuk mengantisipasi jenazah yang terus berdatangan. Ada pun jenazah di dalam ambulan yang mengantre harus menunggu beberapa waktu untuk bergantian dimakamkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI