Bukan Mainkan Isu PKI, Ustaz Hilmi: Buzzer Biasanya Komen HTI dan Khilafah

Siswanto Suara.Com
Rabu, 23 September 2020 | 15:29 WIB
Bukan Mainkan Isu PKI, Ustaz Hilmi: Buzzer Biasanya Komen HTI dan Khilafah
Ustaz Hilmi Firdausi [Twitter Hilmi Firdausi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Banyak peristiwa begitu-begitu, penganiayaan-penganiayaan di Indonesia itu hampir terjadinya di bulan September. Jadi kita harus waspada, jangan kita segera fokus pada orangnya saja, oknumnya saja,” kata Tengku.

“Sebenarnya siapa mereka, kenapa terjadi, dan selalu sistematis, terarah,” Tengku menambahkan.

Dalam saluran Youtube Hersubeno Point, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan gerakan PKI tidak bisa dilihat bentuknya, namun bisa dirasakan.

Gatot mengatakan sudah mengamati kemungkinan-kemungkinan kebangkitan gerakan PKI gaya baru, bahkan sejak 2008, dia sudah mendapat informasi.

"Sehingga, saya menyatakan, membungkus semua gerakan ini dengan proxy war,” ujar Gatot.

“Gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tapi dirasakan bisa. Contohnya, sejak 2008 itu seluruh sekolah meniadakan pelajaran tentang G30SPKI. Ini suatu hal yang sangat berbahaya,” Gatot menambahkan.

Menurut Gatot keputusan instansi pendidikan tidak lagi memasukkan materi G30SPKI ke dalam mata pelajaran sejarah sangat berisiko. Dikatakan berisiko karena generasi muda bakal tumbuh menjadi pribadi yang skeptis terhadap gerakan tersebut sehingga tidak ada sikap kewaspadaan dalam diri mereka.

“Mereka dulu tidak mengenyam pelajaran tersebut. Sehingga pada tahun 2017—jika kita sama-sama ingat, bahwa generasi muda 90 persen lebih tidak percaya dengan adanya PKI. Maka, dengan data-data yang ada, pertama kali pada Maret 2014 lalu, saya beranikan diri untuk berikan kuliah umum tentang proxy war di UI,” kata Gatot.

Kendati demikian, Gatot terus berupaya untuk memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya komunisme.

Baca Juga: Menilai PKI Bangkit Lagi, Jadi Alasan Gatot Bergabung di KAMI

Itulah sebabnya, ketika masih menjadi Panglima TNI, dia memerintahkan seluruh anggota untuk menonton film dokumenter tentang gerakan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI