Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengaku khawatir dengan pidato yang disampaikan Presiden Joko Widodo di Sidang Majelis Umum PBB.
Presiden Jokowi menyampaikan pidato perdananya di Sidang Majelis Umum PBB pada Rabu (23/9/2020). Ini adalah kali pertama Presiden Jokowi memberikan pidato sejak menjabat sebagai presiden tahun 2014 lalu.
Sebelum Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya hari ini, ada beberapa kekhawatiran yang menggantung di benak Rocky Gerung.
Ia berpendapat, situasi politik Indonesia saat ini tengah mendapat sorotan dunia sehingga memunculkan kekhawatiran atas poin-poin yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Baca Juga: Pidato Jokowi di PBB Dipuji Fantastis: RI Kian Diperhitungkan di Mata Dunia
"Saya enggak tahu sesi apa di general assembly PBB itu,tapi kalau kita ingat profil politik Indonesia hari ini, Indonesia kan di-bully oleh 58 negara," kata Rocky dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya.
Ia memperkirakan, Presiden akan meminta maaf tentang ketidakberesan manajemen di tengah pandemi.
"Jadi Presiden pasti dalam pikiran saya, akan mengiyakan ada krisis ekonomi juncto krisis covid. tapi beliau nanti akan bandingkan, dia akan mengulang aja, dengan negara lain juga mengalami hal yang sama, kami masih lumayan pertumbuhannya, masih ada sisa 2 minggu untuk melihat progress di dalam ekonomi, sehingga mudah-mudahan tidak terjadi resesi. Kira-kira yang akan muncul pertama adalah apology (permintaan maaf)," tebak Rocky.
Selain itu, Rocky juga khawatir pidato perdana Presiden itu akan menimbulkan rundungan besar dari pers dunia terhadap Indonesia.
"Tetapi soalnya adalah meyakinkan pers dunia, bukan sidang umumnya. Bagi pers dunia dia akan di-bully habis itu," ujar Rocky saat ditanya Hersubeno Arief dalam video itu.
Baca Juga: Ini Tiga Pemikiran Penting Jokowi Saat Berpidato di Sidang Umum PBB
Ia lantas menyarankan agar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyiapkan perangkat pembantu pidato dengan maksimal.
"Yang akan mem-bully pidato Presiden bukan cuma emak emak di Jakarta, tapi juga pers asing. Jadi hati-hati Ibu Menteri Luar Negeri dalam menyiapkan power point dan menyiapkan teleprompter-nya itu," sindir Rocky.
Lebih lanjut, Rocky juga membayangkan adanya meme-meme yang beredar usai pidato Jokowi di Sidang Majelis Umum PBB.
"Saya enggak nakut-nakuti, tapi saya cuma takut akan ada meme baru beredar, apalagi kalau sudah hacker masuk ke dalam webinar tersebut, wah itu habis kita ini," lanjut dia.
Rocky bahkan menerka jika Indeks Harga Saham Gabungan akan menurun usai pidato Presiden.
"Sebab sudah terjadi kurikulum tersembunyi bahwa begitu presiden ngomong, maka IHSG akan drop lagi, kepercayaan publik akan turun lagi, legitimasi akan berkurang. Nanti PR Istana akan disibukkan lagi utuk membetul-betulkan kalimat Presiden,"
"Itu sebetulnya yang saya khawatirkan, bukan soal kenekatan Presiden, tapi pasca itu," ujarnya.
Pidato perdana Jokowi di Sidang Umum PBB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan tiga pemikiran dalam pidatonya pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pertama, Jokowi menyerukan agar PBB senantiasa berbenah diri, melakukan reformasi, revitalisasi, dan efisiensi.
Menurut Jokowi, PBB harus dapat membuktikan bahwa multilateralisme itu menghasilkan, termasuk pada saat terjadinya krisis.
"PBB harus lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global. Dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk terus memperkuat PBB agar PBB tetap relevan dan semakin kontributif, sejalan dengan tantangan zaman," ujar Jokowi dalam Sidang Majelis Umum ke 75 PBB secara virtual dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden secara virtual, Rabu (23/9/2020
Kemudian kedua, Jokowi mendorong agar kepemimpinan global kolektif harus diperkuat.
Kata Jokowi, dalam hubungan antarnegara dan internasional, setiap negara selalu memperjuangkan kepentingan nasionalnya.
Namun, Jokowi mengingatkan bahwa semua negara memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi menjadi bagian dari solusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan dunia.
"Di sinilah dituntut peran PBB untuk memperkokoh collective global leadership. Dunia membutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik," kata Jokowi.
Selanjutnya, ketiga, Jokowi mendorong agar kerja sama dalam penanganan Covid-19 diperkuat, baik dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonominya.
Menurut dia, vaksin akan menjadi game changer dalam melawan pandemi Covid-19.
"Vaksin akan menjadi game changer dalam peran melawan pandemi Covid-19," tuturnya
Karena itu, Jokowi mengajak semua negara yang tergabung dalam PBB untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau
"Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau. Untuk jangka yang lebih panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat. Ketahanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia," kata Jokowi.