Mengaku sebagai Reinkarnasi Yesus, Pemimpin Sekte Ini Ditangkap

Rabu, 23 September 2020 | 09:47 WIB
Mengaku sebagai Reinkarnasi Yesus, Pemimpin Sekte Ini Ditangkap
Seorang pria yang mengakut reinkarnasi Yesus, ditangkap di Rusia/[TouTube/TheGuardian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemimpin sekte yang mengaku sebagai reinkarnasi Yesus Kristus ditangkap oleh Kepolisian Rusia dalam sebuah operasi khusus.

Menyadur The Guardian, Rabu (23/9/2020) pihak berwenang Rusia melancarkan operasi khusus untuk menangkap seorang mantan petugas polisi lalu lintas yang mengaku sebagai reinkarnasi Yesus.

Mantan anggota polisi tersebut juga menjalankan sebuah kultus yang berbasis di pedalaman Siberia selama tiga dekade terakhir.

Helikopter dan perwira bersenjata menyerbu komunitas yang dijalankan oleh Sergei Torop, yang dikenal oleh para pengikutnya sebagai Vissarion, dan menangkapnya bersama dua pembantunya.

Baca Juga: Covid-19: Vaksin Sputnik V Masuk Uji Klinis Fase Ketiga

Komite investigasi Rusia mengatakan akan menuduhnya karena mengorganisir organisasi keagamaan ilegal, menuduh bahwa sekte tersebut memeras uang dari pengikut dan menjadikan mereka pelecehan emosional.

Pria berusia 59 tahun dengan rambut panjang tersebut ditangkap dan dibawa oleh pasukan bertopeng ke helikopter. Operasi tersebut melibatkan agen dari dinas keamanan FSB Rusia serta polisi dan badan lainnya.

Vadim Redkin, mantan drummer boyband era Soviet yang dikenal sebagai tangan kanan Vissarion, juga ditangkap bersama ajudan lainnya, Vladimir Vedernikov.

Torop, yang kehilangan pekerjaannya sebagai petugas lalu lintas pada tahun 1989, mengaku mengalami "kebangkitan" ketika rezim Soviet mulai runtuh.

Pada tahun 1991 dia mendirikan sebuah gerakan yang sekarang dikenal sebagai Gereja Perjanjian Terakhir.

Baca Juga: Tim Alexei Navalny Temukan Racun Novichok di Botol Minuman Hotel

Beberapa ribu pengikut tinggal di dusun terpencil di wilayah Krasnoyarsk di Siberia. Para pemeluk agama tersebut terdiri dari para profesional dari seluruh Rusia serta dari luar negeri.

"Saya bukan Tuhan. Dan adalah kesalahan untuk melihat Yesus sebagai Tuhan. Tapi aku adalah firman Tuhan yang hidup, sang ayah. Segala sesuatu yang Tuhan ingin katakan, dia katakan melalui saya," kata Vissarion kepada Guardian pada 2002.

Media Rusia melaporkan bahwa dalam ideologi asli kultus tersebut, Vissarion mengklaim Yesus sedang mengawasi orang-orang dari orbit dekat Bumi, dan Virgin Maria "menjalankan Rusia", tetapi kemudian dia menyatakan dirinya sebagai Yesus.

Komunitasnya mencampurkan pilihan ritus yang diambil dari Kristen Ortodoks dengan dekrit lingkungan dan serangkaian aturan lainnya.

Veganisme ditegakkan dan pertukaran moneter dilarang di dalam komunitas tersebut. Pengikut mengenakan pakaian yang ketat dan menghitung tahun mulai dari 1961, tahun kelahiran Vissarion, sedangkan Natal telah diganti dengan hari raya pada 14 Januari, hari ulang tahunnya.

Tidak jelas apa yang akan terjadi dengan para pengikutnya setelah pemimpin mereka ditangkap, juga tidak jelas mengapa pihak berwenang memutuskan untuk bertindak sekarang.

Gereja Ortodoks Rusia resmi telah lama mengutuk kelompok itu, tetapi sebagian besar pejabat membiarkan para pengikutnya.

Beberapa media Rusia melaporkan bahwa komunitas tersebut terlibat dalam perselisihan dengan kepentingan bisnis lokal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI