Wabah yang mengamuk telah membebani sistem perawatan kesehatan Jakarta, pemerintah kota awal bulan ini mengatakan ruang isolasi di 67 rumah sakit rujukan Covid-19 telah terisi 77 persen, sementara unit perawatan intensif 83 persen penuh.
Kementerian Kesehatan Indonesia telah mengonfirmasi ada 302 infeksi di antara stafnya pada Jumat lalu. Sementara Menteri Urusan Agama Fachrul Razi dan mantan duta besar negara untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, juga dinyatakan positif.
Sekretaris Pemerintah Kota Jakarta Saefullah pekan lalu menjadi pejabat senior terbaru, yang meninggal karena penyakit itu.
Warganet Indonesia menyesalkan peningkatan kasus yang terus berlanjut, dengan beberapa mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo karena melonggarkan pembatasan sebelumnya terlalu cepat, di belakang ekonomi yang menurun.
Aturan ketat yang diberlakukan pada April, dilonggarkan pada Juni karena PDB negara itu menyusut 5,32 persen pada kuartal kedua, kontraksi pertama sejak 1999.
Dengan pengangguran diperkirakan akan meningkat menjadi 12,7 juta tahun depan, pemerintah telah menyiapkan Rp 695,2 triliun untuk perawatan kesehatan dan stimulus ekonomi untuk rumah tangga.
"Warga Jakarta menjadi kurang disiplin saat pembatasan dilonggarkan," kata Pegawai negeri sipil Anton Febriawan, yang bekerja sebagai petugas hubungan masyarakat di sebuah lembaga keuangan.