Suara.com - Sebanyak 30 ruas jalan di Jakarta terendam banji pada Selasa (22/9/2020) pagi akibat hujan deras dan air kiriman dari Bogor. Namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim banjir hanya sejenak, lalu surut setelah disedot pakai mesin pompa.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengatakan saat hujan deras turun pihaknya langsung menyalakan pompa mobile atau stationer untuk menyedot air. Begitu ada kabar air kiriman, pompa telah disiagakan.
"Pompa stationer yang ada cukup membantu," ujar Juaini saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).
Kendati demikian, air masih menggenangi jalanan dan pemukiman warga. Namun ia menyebut dengan pompa itu air bisa surut dengan cepat.
"Misalnya saja di daerah Benhil, Tanah Abang dan Sudirman, begitu air tergenang, pompa langsung main. Langsung surat kok itu," klaimnya.
Selain itu, sebagai langkah antisipasi, ia juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG untuk memetakan daerah mana saja yang akan diguyur hujan. Lalu pihaknya menyiagakan 10 orang petugas di setiap jalan yang rawan.
Genangan air disebutnya kebanyakan terjadi karena adanya sampah yang menyumbat saluran. Maka dari itu petugas diminta langsung membersihkan agar air bisa mengalir lancar.
"Setiap kecamatan itu ada 50 petugas. Masing masing titik minimal 8-10 yang berjaga. Jadi begitu ada genangan, petugas cari penyebabnya. Kebanyakan itu ada sumbatan sampah," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 30 ruas jalan umum di Jakarta Barat terendam banjir dengan ketinggian 30-80 cm akibat curah hujan tinggi serta luapan Kali Ciliwung, Selasa pagi.
Baca Juga: Curhat Warga Cawang, Jakarta Timur soal Banjir Semalam
Berikut ini 30 ruas jalan yang terendam banjir di Jakarta Barat berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI: