Suara.com - Sebuah video kerumunan masyarakat di pinggir jalan membuat publik miris sekaligus geram. Kerumunan anak muda yang memadati bahu jalan raya tanpa mengindahkan protokol kesehatan Covid-19.
Video yang diunggah oleh akun Twitter @milwanda_na**** itu diduga diambil di kawasan jalan Kota Semarang.
Dalam rekaman itu, para anak muda tengah menikmati waktu malam hari dengan di atas sebuah tikar yang digelar di pinggir jalan.
Si pengunggah video mengaku menjumpai kerumunan itu saat ia baru saja pulang dari bandara.
Baca Juga: Diperbolehkan KPU Gelar Konser, Hendi: Tak Perlu Konser Saat Pandemi
Tikar yang panjang namun sempit membuat puluhan orang duduk berdesakan. Pemandangan itu membuat si pengunggah video merasa miris hingga tak bisa lagi berkata-kata.
Beberapa warga juga tampak tak mengenakan masker dan mengabaikan protokol physical distancing.
"Sumpah ya enggak tahu lagi speechless, sedih gue sebagai warga Semarang. Btw, selamat malam minggu, corona," tulis dia dalam keterangan video yang diunggah pada Sabtu (19/9/2020).
Ia lantas menjelaskan bahwa video itu ia ambil di samping gedung Telkom Kota Semarang. Ia juga menyebut ada beberapa petugas yan berjaga namun tak menindak kerumunan tersebut.
"Yang nanya di mana, ini di samping Telkom. Depan Telkomnya banyak polisi lagi patroli tapi mental mereka udah divaksin mungkin," imbuh dia dalam unggahan tersebut.
Baca Juga: Dear Warga Denpasar, Hindari Dulu Kerumunan Massa
Video kerumunan warga saat malam minggu itu kontan membuat publik geram. Terutama bagi mereka yang sudah secara ketat menerapkan protokol kesehatan setiap melakukan kegiatan di luar, maupun mereka yang menahan diri tidak keluar rumah selama pandemi.
"Indonesia sedang melakukan seleksi alam, di mana yang tolol pada keluar padahal enggak penting-penting amat. Kagak percaya sebelum terinfeksi corona terus mati. Mungkin bagus juga buat mengunrangi upaya pemerintah soal penekanan laju pertumbuhan penduduknya yang beberapa masih pada b***," sindir seorang pengguna Twitter.
"Serba salah sih, Pemda baik kota maupun provinsi juga enggak mau PSBB ketat, cuma PKM aja. Lha di lain pihak orang-orang sudah pada bosan, tidak ada kejelasan ini penanganannya juga bagaimana. Lha wong Pak GP (Ganjar Pranowo) aja ditanyain di Twitter, kok enggak lockdown apa PSBB, malah nanya balik, kamu siap di rumah terus?" komentar seorang warganet lain.
"Terus gunanya gue sekolah online dan di rumah aja apaan, hah?" protes warganet yang emosi.
Menyimak insiden kerumunan di Kota Semarang yang viral tersebut, Wali Kota Hendrar Prihadi langsung mengeluarkan arahan dengan me-retweer sambil menyentil akun petugas keamanan kota.
"@satpolpp_smg @dkksemarang --" sentil Wali Kota yang akarab disapa Hendi itu melalui Twitter, Senin (21/9/2020).
Hingga berita ini dibuat, Suara.com masih berupaya untuk mendapat konfirmasi dari pemerintah Kota setempat mengenai peristiwa dalam video tersebut.