Suara.com - Seorang ibu meninggal dunia di depan anaknya yang baru berusia 6 tahun setelah ditembak oleh dua orang perampok bersenjata.
Menyadur NDT News, Selasa (22/9/2020) Jonathan Hochstetler, warga Indianapolis, sedang dalam perjalanan pulang pada malam hari dan ban truknya meledak hingga menyebabkan kerusakan pada lampu.
Jonathan kemudian menelepon istrinya untuk membawakannya ban serep, ia menyanggupi dan membawa serta putra mereka yang berusia 6 tahun, Brandon, pergi ke ayah mereka.
Samuel, ayah korban membeberkan kronologi kejadian kepada Fox59 berdasarkan keterangan anaknya saat insiden perampokan tersebut.
Baca Juga: Melejit, Hampir 200 Ribu Orang Meninggal Dunia Akibat Covid-19 di Amerika
Saat Jonathan menggantikan, istrinya yang bernama Wilma, memperhatikan dua orang di dekatnya dan memberi tahu suaminya.
"Dia membuka pintu penumpang truk dan meletakkan senjatanya di sana," kata Samuel tentang pria bersenjata itu.
"Jonathan berkata, 'Whoa, apa yang terjadi?' kemudian dia datang dari depan dan orang lain datang dari belakang dan mereka menarik senjata mereka dan merampoknya." jelas Samuel.
Samuel Hochstetler menambahkan bahwa saat para perampok mulai berjalan pergi dan langsung menembak Jonathan dan istrinya.
"Tiba-tiba, mereka berbalik dan menembak. Istrinya langsung hancur. Dia langsung tahu dia sudah mati," menurut laporan itu.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: AS Cetak Rekor Lagi, Tes Capai 1 Juta dalam Sehari
Jonathan dan istrinya ditembak di depan anak laki-laki mereka. Anak itu langsung menelepon 911 dan menyerahkan telepon kepada ayahnya.
Johnathan Hochstetler menjalani dua operasi dan dipasang selang makanan, ayahnya mengatakan kepada Fox59.
Ayahnya berkata bahwa Jonathan tidak menyimpan dendam apapun kepada mereka yang menembak istrinya dan melukainya.
Jonathan berkata bahwa ia memiliki kedamaian, saya nyaman, saya didukung, kata Samuel. Dia bilang aku tidak marah pada orang-orang itu.
"Putra saya telah berulang kali berterima kasih kepada Bapa surgawinya bahwa dia tidak lumpuh. Saya memaafkan dua pembunuh itu. Balas dendam hanya menghasilkan lebih banyak kekerasan. Keinginan hati saya bagi mereka adalah mereka akan bertobat dan tersungkur di hadapan Tuhan Yesus dan berseru memohon belas kasihan demi jiwa mereka sendiri." jelas Samuel.
Samuel juga menyatakan bahwa kedua tersangka adalah orang Afro-Amerika, seperti dikutip dari WTHR. Penggalangan dana melalui GoFundMe disiapkan untuk keluarga tersebut.