India Pamer Jet Tempur Baru Buatan Prancis di Dekat Perbatasan China

Selasa, 22 September 2020 | 14:24 WIB
India Pamer Jet Tempur Baru Buatan Prancis di Dekat Perbatasan China
Ilustrasi pesawat tempur buatan Prancis.[Unsplash/Daniel Eledut]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angkatan Udara India mulai 'pamer' pesawat jet baru mereka buatan Prancis di atas wilayah perbatasan yang diperebutkan dengan China.

Menyadur Channel News Asia, Selasa (22/9/2020) lima pesawat jet tempur Rafale pertama dari pesanan senilai 9,4 miliar dolar untuk 36 pesawat Rafale secara resmi ditugaskan pada 10 September.

Menteri Pertahanan Rajnath Singh menyebutkan bahwa mereka membawa "pesan kuat" bagi musuh-musuh New Delhi.

"Jet tempur Rafale telah diperkenalkan di wilayah operasional kami termasuk di Ladakh," kata seorang pejabat senior angkatan udara kepada AFP tanpa menyebut nama.

Baca Juga: Kabur dari Lapas, Napi WN China Diduga Gali Gorong-gorong Selama 6 Bulan

Pada pertengahan Juni, tentara China dan India terlibat dalam pertempuran tangan kosong di wilayah Ladakh yang menewaskan 20 tentara India.

China juga mengakui banyak korban tetapi belum mengungkapkan berapa jumlah korban yang akibat insiden pada bulan Juni tersebut.

Dalam insiden lain di awal September, tembakan dilepaskan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun di perbatasan dengan China.

Pengumuman penerbangan Rafale datang ketika komandan militer dari kedua negara mengadakan perundingan tahap terakhir yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan.

Tidak terungkap kapan penerbangan dimulai, tetapi seorang fotografer AFP melihat pesawat jet Rafale terbang di atas ibu kota Ladakh, Leh pada hari Senin (21/9).

Baca Juga: Bangunan Tiga Lantai Runtuh, 10 Orang Tewas dan 11 Luka-Luka

Kementerian pertahanan mengatakan selama komisioning bahwa pesawat tempur "sudah terbang dan terbiasa dengan lingkungan operasional kami" tanpa secara khusus menyebutkan Ladakh.

"(Rafale) telah menjalani pelatihan intensif yang terintegrasi dengan armada tempur lainnya termasuk penembakan senjata canggih," tambah pernyataan itu.

India mengakui berada di belakang China dan negara-negara kunci lainnya dalam hal alat utama sistem pertahanan.

Pembelian jet Rafale adalah salah satu dari banyak yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan 1,4 juta tentaranya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI