Suara.com - Seorang pria ditangkap di India utara setelah merobek perut istrinya yang sedang hamil dengan dalih ingin mengetahui jenis kelamin anaknya.
Menyadur Asia One, Selasa (22/9/2020) korban mengalami kritis akibat luka yang dideritanya dan sang bayi laki-laki yang ada di dalam kandungannya meninggal dunia sebelum ia lahir.
Insiden tersebut terjadi pada hari Sabtu (19/9) dan wanita itu dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit di ibu kota New Delhi, kata polisi di Budaun, negara bagian Uttar Pradesh.
Golu Singh, kakak korban, serangan itu terjadi karena sang suami ingin mengetahui jenis kelamin bayi tersebut.
Baca Juga: Bangunan Tiga Lantai Runtuh, 10 Orang Tewas dan 11 Luka-Luka
"Dia menyerangnya dengan sabit dan mengoyak perutnya sambil mengatakan bahwa dia ingin memeriksa jenis kelamin bayi yang belum lahir," ujar Golu Singh kepada Thomson Reuters Foundation.
Saudara perempuan korban mengatakan pasangan itu sering bertengkar tentang anak-anak mereka, karena sang suami ingin sekali memiliki seorang putra.
Suaminya diyakinkan oleh seorang pendeta desa bahwa istrinya mengandung putri keenam, kata polisi kepada Times of India.
Tersangka mengatakan kepada media lokal bahwa dia tidak sengaja menyakiti istrinya. Dia mengatakan dia melemparkan sabit ke arahnya tetapi tidak mengira itu akan melukainya begitu parah.
"Saya memiliki lima anak perempuan. Salah satu anak saya sudah meninggal," katanya dikutip dari Global News.
Baca Juga: Diduga Mata-mata China, Jurnalis 61 Tahun Ditangkap Polisi
"Saya tahu bahwa anak-anak adalah anugerah Tuhan. Sekarang apapun yang akan terjadi, akan terjadi." sesalnya.
Polisi mengatakan bayi tidak bisa diselamatkan dan terpaksa harus dilahirkan dalam kondisi tidak bernyawa sehari setelah kejadian.
Polisi juga sudah menahan pelaku untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Anak perempuan sering dipandang sebagai beban di India karena keluarga harus membayar mas kawin ketika mereka menikah, sementara anak laki-laki dihargai sebagai pencari nafkah yang mewarisi harta dan meneruskan nama keluarga.
Sekitar 46 juta anak perempuan diperkirakan telah hilang di India selama 50 tahun terakhir, menurut laporan dari Dana Kependudukan PBB.
Jumlah perkiraan tersebut adalah yang terbanyak kedua setelah 72 juta anak perempuan yang hilang di China.
Aborsi janin perempuan sudah dilarang di India, di mana preferensi untuk anak laki-laki telah menyebabkan berkurangnya jumlah anak perempuan.
Menurut survei pemerintah yang dirilis pada bulan Juli, rasio gender India, atau jumlah perempuan per 1.000 laki-laki, adalah 896 antara 2015 dan 2017, turun dari 898 pada 2014 - 2016 dan 900 pada 2013 - 2015.
Hukum India melarang dokter dan petugas kesehatan menginformasikan jenis kelamin anak yang belum lahir kepada orang tuanya, atau melakukan tes untuk menentukan jenis kelamin anak, dan hanya praktisi medis terdaftar yang diizinkan melakukan aborsi.