Suara.com - Belum adanya potensi hujan lebat hingga akhir September 2020 membuat status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi diperpanjang hingga akhir oktober 2020.
Keputusan tersebut ditetapkan setelah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mendapat penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha.
"Bahwa pada September hingga pertengahan Oktober ini curah hujan masih kategori sedang belum lebat, jadinya diperpanjang dari sebelumnya berakhir tanggal 26 september," tuturnya seperti dilansir Metrojambi.com-jaringan Suara.com pada Selasa (22/9/2020).
Dia juga mengemukakan, perpanjangan status siaga darurat Karhutla ditetapkan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran kembali.
Baca Juga: Dua Jam, Tersangka Korporasi Karhutla Diperiksa Polda Riau
Apalagi, potensi hujan berdasarkan perkiraan BMKG hingga kini masih dalam kategori hujan sedang.
"Kalau untuk personel seperti kepolisian di polsek tetap memantau meski selama ini telah berjalan, selain itu armada juga tetap kita standby-kan," katanya.
Sementara itu, data dari BMKG Sultan Thaha Jambi, untuk prakiraan cuaca dan gelombang tinggi di perairan Timur Jambi pada 21-22 September menunjukkan perlambatan kecepatan angin di wilayah Kepulauan Riau.
Sehingga menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pembentukan awan-awan hujan.
Wilayah perairan Selat Berhala dan Perairan Lingga, untuk arah angin keduanya yakni Tenggara-Selatan dengan kecepatan angin 03-11 Knot dan cuaca berawan serta gelombang rendah.
Baca Juga: Bikin Trenyuh, Tim Pemadam Karhutla Pekanbaru Gelar Upacara di Tengah Hutan
Sedangkan Selat Bangka bagian Utara arah anginnya Barat-Utara dengan kecepatan angin 02-15 Knot dan cuaca berawan serta gelombang rendah.
Lalu perairan Utara Bangka arah angin menunjukkan Tenggara-Selatan dengan kecepatan angin 03-11 Knot dan cuaca hujan lokal serta gelombang rendah.