'Monumen Cinta' Taj Mahal Kembali Dibuka Meski Infeksi Corona Melonjak

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 22 September 2020 | 07:15 WIB
'Monumen Cinta' Taj Mahal Kembali Dibuka Meski Infeksi Corona Melonjak
Taj Mahal. (Wonders List)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - India membuka kembali monumen cinta terkenal, Taj Mahal, dengan pengunjung pertama berdatangan pada Senin (21/9/2020), ketika pihak berwenang melaporkan 86.961 kasus virus corona baru dan belum menunjukkan tanda puncak infeksi.

Seorang warga negara China dan pengunjung dari Delhi termasuk di antara yang pertama masuk ke makam marmer putih yang dibangun oleh seorang kaisar Mughal abad ke-17 untuk istrinya. Bangunan itu kembali dibuka saat matahari terbit, mengakhiri enam bulan penutupan akibat wabah COVID-19.

Jumlah pengunjung harian telah dibatasi 5.000 orang, dibandingkan dengan rata-rata 20.000 orang sebelum pandemi. Tiket hanya dijual secara daring, dengan kurang dari 300 tiket dibeli pada hari pertama.

Suhu pengunjung akan diukur dan harus mematuhi saran untuk menjaga jarak aman satu sama lain.

"Kami mengikuti semua protokol COVID-19," kata Vasant Swarnkar, pengawas Survei Arkeologi India, yang mengawasi Taj di kota utara Agra, di antara monumen bersejarah lainnya.

Jumlah kasus COVID-19 di India sebanyak 5,49 juta infeksi hanya tertinggal dari Amerika Serikat dengan 6,79 juta---angka yang dapat diambil alih oleh negara Asia Selatan itu dalam beberapa minggu ke depan dengan laju peningkatan kasus saat ini.

Korban tewas di India tercatat 87.882 atau naik 1.130 dari hari sebelumnya, berdasarkan data kementerian kesehatan setempat.

Namun, secara proporsional jumlah penduduknya, korban jiwa India masih sedikit dibandingkan negara-negara seperti AS, Brazil, dan Inggris.

Menghadapi kontraksi ekonomi terdalam dalam beberapa dekade, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi mendorong untuk menghapuskan segala pembatasan sehingga pekerjaan dan bisnis dapat dilanjutkan kembali.

Baca Juga: Kematian karena Covid-19 Tembus 19.000, India Belum akan Buka Taj Mahal

"Kami dapat bertahan selama empat hingga enam bulan lagi, setelah itu kami harus menerima beberapa panggilan serius," kata Abid Naqvi, yang mengatakan pemesanan di hotel butiknya turun menjadi nol dalam semalam setelah penguncian mendadak India pada Maret.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI