Ratusan Paus Pilot Terdampar di Pantai Tasmania, 25 Mati

Senin, 21 September 2020 | 20:04 WIB
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Pantai Tasmania, 25 Mati
Ilustrasi paus berenang. (Pixabay/Machado)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 25 paus pilot ditemukan mati sementara 200 lainnya terdampar di Macquarie Harbour, pantai barat Tasmania.

Menyadur The Guardian, Senin (21/9/2020), tim konservasi laut pemerintah tengah menilai kesehatan paus setelah hewan-hewan ini terdampar di tiga titik Macquarie Harbour.

Pihak dari departemen industri primer taman, air dan lingkungan Tasmania, Nic Deka, mengatakan ia melihat sekitar 25 hingga 30 paus yang terdampat di dekat Ocean Beach telah mati.

"Mereka ada di air. Sulit untuk meihat beberapa yang mungkin mati atau bagaimana kondisi mereka," ujar Deka.

Baca Juga: Serangan Paus Pembunuh ke Kapal Meningkat, Ilmuwan Selidiki Penyebabnya

Pihak berwenang berharap dapat meluncurkan misi evakuasi bagi paus yang selamat pada Selasa (22/9) pagi, ketikan akan ada gelombang pasang muncul.

Seorang juru bicara departemen mengatakan keputusan akan diambil tentang penyelamatan paus membutuhkan bantuan dari masyarakat.

Kepolisian setempat mengimbau agar orang-orang menjauh dan membiarkan jalur perahu setempat bersih, agar memudahkan para penyelamat.

Tasmania dikenal sebagai tempat langganan paus terdampar, saat hewan-hewan ini mencoba datang dan pergi ke Antartika.

Sementara seekor paus bungkuk yang belum ini tersesat ke sungai Northern Territory yang penuh dengan buaya, telah berhasil berennag bebas usai terjebak selama 2 minggu di air keruh.

Baca Juga: Paus Fransiskus Pakai Masker: Jangan Cari Untung dari Pandemi Covid-19

Ini merupakan pertama kalinya seekor paus terlihat di Sungai East Alligator, kawasan terpencil di Taman Nasional Kakadu.

Manajer Taman Nasional Kakadu dan ahli zoologi Feach Moyle mengatakan paus itu berhasil keluar dari labirin saluran dangkal dna kembali ke teluk Van Diemen.

"(Paus) itu berhasil keluar saat air pasang dan kami senang itu nampaknya dalam kondisi baik dan tidak mengalami dampak buruk," katanya.

Para ahli tidak yakin mengapa mamalia itu bisa berenang di sungai pasang surut berlumpur, alih-alih bermigrasi ke selatan menuju Antartika untuk mencari makan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI