Daerah Lain Mulai Hujan dan Banjir, Warga Kabupaten Grobogan Butuh Air

Siswanto Suara.Com
Senin, 21 September 2020 | 17:38 WIB
Daerah Lain Mulai Hujan dan Banjir, Warga Kabupaten Grobogan Butuh Air
Ilustrasi kekeringan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terakhir ada Desa Grobogan, Desa Karangrejo, Desa Teguhan, Desa Putatsari, Desa Getasrejo, Desa Rejosari, Desa Ngabenrejo, Desa Lebak dan Desa Tanggungharjo di Kecamatan Grobogan. Desa Baturagung di Kecamatan Gubug, Desa Kamat dan Desa Lajer di Kecamatan Penawangan.

Sementara itu, menurut hasil monitoring cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 10 September 2020 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Grobogan masih berpotensi mengalami HTH dengan klasifikasi hari yang bervariasi antara 1-5 hari (sangat pendek) hingga 21-30 hari (panjang). Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa potensi musim kemarau masih akan berlangsung hingga satu bulan ke depan.

Kondisi tersebut juga berlaku bagi kabupaten lain di Provinsi Jawa Tengah hingga satu bulan ke depan, terhitung sejak waktu monitoring.

Melihat adanya dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil monitoring cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak dari musim kemarau terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis.

Para pemangku kebijakan di daerah juga diharapkan dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada musim hujan untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI