Suara.com - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengusut tuntas kasus penembakan hingga tewas pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Sabtu (19/9/2020).
Humas PGI Philip Situmorang mengatakan pihaknya telah menyurati Jokowi yang diteruskan juga kepada Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk membentuk tim independen dan menyelesaikan kasus ini secara hukum.
"Untuk menghindari saling tuduh, sebagaimana sudah terjadi, kami mengusulkan dibentuknya Tim Investigasi yang independen," kata Philip dalam keterangannya, Senin (21/9/2020).
Philip juga meminta Jokowi melibatkan Komnas HAM Perwakilan Papua, lembaga adat, dan gereja-gereja Papua, di dalam tim independen tersebut.
Baca Juga: Jokowi Tak Tunda Pilkada di Era Corona Gegara Anak dan Mantu Ikut Nyalon?
"Hentikan segala bentuk kekerasan di Papua yang membawa korban, baik rakyat sipil maupun aparat keamanan," tegasnya.
PGI juga berharap kasus ini menjadi kasus penembakan terakhir dan mendorong pemerintah menyelesaikan tuntas kasus-kasus sejenis selama ini, termasuk kasus Paniai, Nduga, dan masih banyak lagi.
PGI mengakui, hingga kini belum mendapatkan kebenaran yang pasti dari peristiwa penembakan Pendeta Yeremia, sebab TNI menyebut hal itu dilakukan oleh Kelompok Bersenjata, sementara Gereja Kemah Injil Indonesia di Papua menyebut pelaku adalah seorang TNI.