Terancam Resesi, Rocky Gerung: Nggak Mungkin Pak, Kita Keluar dari Resesi

Senin, 21 September 2020 | 08:42 WIB
Terancam Resesi, Rocky Gerung: Nggak Mungkin Pak, Kita Keluar dari Resesi
Rocky Gerung. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung kembali mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo terkait perbaikan ekonomi nasional imbas dari pandemi Covid-19.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen sedangkan di kuartal II-2020 minus 5,32 persen.

Menurut banyak pengamat, apabila di kuartal III-2020 ekonomi kembali minus, maka bisa dipastikan Indonesia akan mengalami resesi.

Untuk melepaskan diri dari ancaman resesi, Presiden Joko Widodo yakin dalam dua minggu Indonesia akan lepas dari resesi.

"Terkait pemulihan ekonomi nasional kita masih punya waktu sampai akhir September dalam meningkatkan daya ungkit ekonomi kita,” ujar Jokowi dikutip dari hops.id-- jaringan Suara.com.

Tangkapan layar channel YouTube Rocky Gerung. (YouTube/Rocky Gerung Official)
Tangkapan layar channel YouTube Rocky Gerung. (YouTube/Rocky Gerung Official)

Mendengar statement Jokowi itu, Rocky pun langsung meresponnya lewat akun YouTube Rocky Gerung Official. Seperti biasa, Rocky berbincang dengan koleganya Hersubeno Arief.

"Kayaknya presiden memang kurang baca. Jadi sebenarnya itu hal sederhana. Apa itu resesi? Kan ada di depan mejanya, semacam catatan kecil dari tim ekonomi,” ujar Rocky di YouTubenya, Jumat (18/09/2020).

Menurut Rocky Indonesia tidak mungkin bisa lepas dari resesi hanya dalam waktu 2 minggu karena RI sudah dilockdown 59 negara lainnya.

"Resesi itu artinya trade dan industri berhenti karena terkunci Covid-19. Saat ini, 59 negara ikutan ‘mengepung’ kita, jadi enggak mungkin Pak, kita keluar dari resesi,” tambah Rocky.

Baca Juga: Keppres Piala Dunia U-20 Terbit, Menpora Tinjauan Lapangan ke Jawa Timur

Rocky bahkan mengaku tidak memahami pemikiran Joko Widodo sehingga ia nyeletuk butuh psikolog untuk memahami pikiran presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI