Suara.com - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Musni Umar mengungkapkan rasa keprihatinannya kepada seorang berinisial FH yang tidak lain adalah Fahri Hamzah.
Menurut Musni Umar, politisi Partai Gelora tersebut kini tengah di-bully luar biasa. Ia menilai Fahri Hamzah telah berubah sejak mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo.
Dalam cuitan akun Twitter-nya, Minggu (20/9/2020), Musni menuliskan bahwa semula ia berharap Fahri Hamzah akan seperti Fadli Zon, tidak berubah selepas menerima penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Jokowi.
"Semula saya berharap FH seperti FZ, tidak berubah setelah menerima Bintang Mahaputera," kata Musni.
Baca Juga: 3 Daftar Kelemahan Jokowi Saat Ini, Lengkap dengan Alasannya
Menurutnya, Fahri Hamzah adalah sosok yang didukung oleh publik lantaran berani mengkritisi para pejabat negara.
"FH populer dan didukung publik karena berani dan kritis terhadap penguasa," lanjutnya.
Lebih lanjut lagi Musni menjelaskan bahwa Eks Anggota DPR RI tersebut kini sudah benar-benar berubah. Oleh sebab itu ia merasa prihatin karena Fahri dianggap mendapat pembullyan yang luar biasa.
"Sekarang benar-benar berubah. Saya prihatin dia di bully luar biasa," tegas Musni.
Terakhir, Musni mendoakan agar Partai Gelora nantinya akan tetap mendapatkan dukungan dari publik meskipun Fahri Hamzah kini tengah banyak diperbincangkan.
Baca Juga: Partainya Dukung Gibran dan Bobby, Fahri Hamzah: Bukan Dinasti
"Saya doakan partainya masih dapat dukungan publik," pungkasnya.
Untuk diketahui, Fahri Hamzah dan Fadli Zon diberikan tanda penghargaan berupa Bintang Mahaputera Nararya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bulan Agustus silam.
Penghargaan tersebut merupakan tanda kehormatan yang diberikan oleh Presiden atas jasa yang diberikan kepada bangsa dan negara.
Fahri Hamzah dalam wawancaranya pernah mengatakan bahwa penghargaan yang ia dapat bersama Fadli Zon tidak menjadi tanda ia berhenti mengkritik Pemerintah.
Selain itu, Fahri juga menyampaikan bahwa ia sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi dimana perbedaan pendapat dan pandangan politik bukan berarti bermusuhan.