Ditipu Lowongan Kerja, Perempuan Diperkosa Banyak Lelaki di Depan Suami

Sabtu, 19 September 2020 | 17:35 WIB
Ditipu Lowongan Kerja, Perempuan Diperkosa Banyak Lelaki di Depan Suami
Ilustrasi. (Suara.com/Supriyadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok pria di Pakistan memperkosa seorang perempuan di depan suaminya yang tengah disandera.

Menyadur Samaa, Sabtu (19/9/2020), pasangan asal Toba Tek Singh ini merupakan korban penipuan lowongan pekerjaan.

Atas insiden penipuan, penyerangan dan pemerkosaan ini, kepolisian Sheikhupura telah menahan sejumlah orang yang diduga merupakan pelaku.

Kepolisian Sheikhupura, Ghazi Salahudin mengatakan kejadian berawal saat seorang pria yang merupakan bagian dari geng, menjanjikan pasangan ini lowongan pekerjaan tukang pijat, dan meminta mereka untuk menyambangi kota Kala Shah Kaku.

Baca Juga: Sudah Ada Investor yang Tertarik, Geng Kapak Segera Masuk MPL?

Percaya dengan informasi itu, pasangan yang sebelumnya bekerja di rumah penduduk Rawalpindi ini datang ke tempat yang dijanjikan.

Tak disangka, saat pasangan yang telah kehabisan uang dan tengah menunggu pria yang menjanjikan pekerjaan itu di monumen Minar-e-Pakistan, Lahore, tiba-tiba sekelompok pria asing menghampiri dan menculik mereka.

Tiga pria asing, yang salah satunya menjanjikan pasangan ini pekerjaan, membawa keduanya dengan sepeda motor ke sebuah tempat.

Setelahnya, si suami dalam keadaan terikat, dibiarkan menyaksikan istrinya yang dirudapaksa secara bergilir oleh geng itu.

Dalam kurun waktu tak kurang dari dua pekan, kasus pemerkosaan serupa yang melibatkan geng juga terjadi Punjab.

Baca Juga: Dilecehkan dan Diperas, Perempuan Potong Alat Kelamin Kekasihnya

Seorang perempuan di Gujjarpura pada 9 September, dirudapaksa secara bergilir oleh dua pria tak dikenal di jalan raya Lahore-Sialkot, di depan anak-anaknya.

Perempuan ini diserang ketika tengah kehabisan bahan bakar saat melakukan perjalanan menuju Gujrawanwala. Kasus ini memicu kemarahan warga Pakistan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI