Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memutuskan untuk mempertahankan aturan jaga jarak 1 meter di dalam transportasi umum demi menekan virus corona di negaranya.
Menyadur Channel News Asia, Sabtu (19/9/2020), Duterte menolak upaya pengurangan jarak menjadi 30cm yang sebelumnya dicanangkan oleh kementerian transportasi.
Juru bicara kepresiden Harry Roque mengatakan Duterte juga memberlakukan larangan makan dan berbicara di transportasi umum.
"Penumpang tetap harus memakai face shield dan masker setiap saat," imbuh Roque.
Pakar kesehatan di Filipina menyebut pengurangan jarak sosial di kereta, bus, dan jeepney dapat menyebabkan lonjakan kasus infeksi di negara yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi se-Asia Tenggara.
![Warga menunjukan kartu identifikasi kepada Polisi di Navotas, pinggiran kota Manila, Filipina, Kamis (16/7). [Ted ALJIBE / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/16/44995-filipina.jpg)
Kementerian Transportasi Filipina sebelumnya memotong jarak sosial menjadi 75cm pada Senin (14/9), dan merencanakan menguranginya lagi menjadi 50cm pada 28 September, lalu 30cm pada 12 Oktober.
Pengurangan ini dilakukan guna menampung lebih banyak penumpang yang bekerja di tengah pembukaan kembali aktivitas perekonomian.
Terkait tentang keputusan Duterte, pihak kementerian mengambil sikap untuk mematuhi penetapan jarak 1m tersebut.
"Kami akan segera mematuhi dan secara ketat menegakkan jaga jarak fisik 1m di semua angkutan numum seperti yang diamanatkan," kata pernyataan kementerian transportasi, Sabtu (19/9).
Baca Juga: Tanpa Gejala, Menteri Keuangan Prancis Dinyatakan Positif Virus Corona
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan setidaknya jaga jarak sejauh 1m untuk menghindari penyebaran virus corona.