Suara.com - Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Morrt Edmond mengatakan, lima mayat anak buah kapal (ABK) yang disimpan dalam freezer kapal ikan KM Starindo Jaya Maju IV tewas karena miras oplosan. Hal tersebut diketahui seusai polisi melakukan penyelidikan, visum, dan otopsi pada jasad para korban.
"Setelah kami visum tidak ada tanda-tanda kekerasan, meninggal karena miras oplosan," kata AKBP Morry kepada wartawan, Sabtu (19/9/2020).
Semula, polisi curiga jika lima ABK tersebut tewas karena terpapar Covid-19. Hanya saja, hasil visum menunjukkan jika mereka tewas akibat miras oplosan.
"Ada kekhawatiran kami juga saat pertama temukan mayat ini. Kami khawatir korban meninggal karena Covid tapi setelah visum meninggal karena miras oplosan," sambung Morry.
Baca Juga: Kemarin 5 Mayat ABK di Dalam Freezer Kapal Ikan Bikin Geger
Dengan demikian, aparat kepolisian tidak melanjutkan penyelidikan terkait kasus tersebut. Sebab, polisi tidak menemukan unsur pidana.
"Ya, kasusnya berhenti karena tidak ditemukan unsur pidana," pungkas Morry.
Sebelumnya, sebanyak lima mayat anak buah kapal (ABK) ditemukan di dalam lemari pendingin atau freezer kapal ikan KM Starindo Jaya Maju IV di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, pada Kamis (17/9/2020).
Penemuan mayat tersebut bermula tatkala kepolisian tengah menggelar patroli operasi yustisi terkait penggunaan masker pada kapal-kapal nelayan.
Ketika itu, patroli operasi yustisi difokuskan pada kapal-kapal nelayan yang membawa ABK dalam jumlah banyak untuk disosialisasikan terkait penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.
Baca Juga: ABK Lompat dari Kapal Hindari Rapid Test Mahal di KKP Batam
Kemudian, usai memberikan sosialisasi terkait protokol kesehatan, pihaknya pun melakukan pengecekan terhadap manifes atau daftar penumpang kapal. Pasalnya, pada saat melakukan patroli operasi yustisi pihaknya menemukan banyak ABK pada kapal ikan KM Starindo Jaya Maju IV.
Adapun, berdasar keterangan nakhoda dan ABK, kapal tersebut rencananya hendak menepi ke darat. Setelah, dua bulan terakhir ini mereka berlayar.