Suara.com - Senator Kenya mendesak pemerintah untuk menyelidiki aplikasi video asal China, TikTok, untuk memverifikasi data pengguna dengan aman.
Menyadur kantor berita Anadolu, Jumat (18/9/2020), Falhad Dikow mengatakan ada tuduhan serius terhadap aplikasi China terkait privasi data pribadi.
Menurut Falhad, aplikasi TikTok mengumpulkan informasi tentang lokasi negara pengguna, alamat internet, dan jenis perangkat jika diizinkan.
"Itu juga akan memastikan lokasi pasti pengguna, kontak telepon, dan koneksi jaringan media sosial lainnya serta usia," ujarnya.
"Juga diduga bahwa aplikasi memahami area pengguna, apa yang mereka sukai, apa yang menurut mereka lucu, dan apa yang mereka beri tahu kepada teman-temannya," katanya.
Falhad menggarisbawahi bahwa peretas dapat dengan mudah mengakses data pengguna melalui aplikasi TikTok.
Senator Kenya tersebut juga mengatakan bahwa TikTok digunakan secara luas untuk menyebarkan kekerasan, ujaran kebencian, penindasan, dan pertukaran konten eksplisit sosial.
"Hal ini menimbulkan keprihatinan etis tentang penerapannya dan telah memberikan kontribusi negatif bagi masyarakat Kenya, terutama pada kesalahan pandemi ini ketika sekolah-sekolah ditutup untuk jangka waktu yang sangat lama,” katanya.
Falhad meminta Komite Tetap Informasi dan Teknologi untuk bekerjasama dengan lembaga lain untuk mencapai kebijakan yang jelas dan kerangka hukum untuk menjamin penggunaan aman dari aplikasi tersebut.
Baca Juga: Cara TikTok Antisipasi Konten SARA dan Pornografi
Senator Nandi Samson Cherargei mengatakan jika TikTok, serta aplikasi lain, dapat mengumpulkan lebih banyak informasi, dan menyarankan agar digunakan untuk mempromosikan nilai dan budaya pengguna.