Suara.com - Seorang politikus sekaligus pengusaha properti di Thailand membuat geger publik. Ia mengaku bahwa memiliki 120 istri.
Menyadur Buriram Times, Jumat (18/9/2020) Tambon Prasert, kepala di distrik Phromnee di Nakorn Nayok sekitar 90 kilometer dari Bangkok, mengaku memiliki 120 istri. Dari pernikahan tersebut dia memiliki 28 anak.
Informasi tersebut pertama kali didapat oleh seorang wartawan yang pergi ke daerah Phromnee pada tahun 2017 untuk mencoba mengetahui kebenaran tentang pemilik bisnis properti berusia 58 tahun tersebut.
"Dia pria yang baik. Selalu santun dan berbicara dengan cara yang menyenangkan. Dia selalu membantu warga desa yang sedang dalam kesulitan," ujar seorang warga kepada wartawan, dikutip dari Buriram Times.
Baca Juga: Thailand Catat 10 Kasus Impor Covid-19, Ada yang Baru dari Indonesia
Penasaran dengan komentar warga yang memujinya, para reporter datang ke rumah Prasert dan disambut oleh istri terakhirnya bernama Nam Fon (27).
"Jadi, berapa banyak istri dan anak yang Anda miliki - apakah benar ada lebih dari 100?" tanya seorang reporter kepada Prasert.
Dengan sedikit terkejut dan tersenyum, Prasert membenarkan kabar tersebut. "Saya memiliki 120 istri dan 28 putra dan putri." ungkapnya.
"Pernikahan pertama saat saya berusia 17 tahun. Istri pertama saya satu atau dua tahun lebih muda dari saya dan kami memiliki tiga anak." jelas Prasert.
Setelah pernikahan pertamanya, ia kemudian menikah lagi dengan istri kedua. "Kebanyakan dari mereka adalah wanita muda dan mereka semua berusia di bawah 20 tahun. Saya tidak suka yang lebih tua," papar Prasert.
Baca Juga: Pesona Patung David Beckham Berlapis Emas di Kuil Thailand
Menurut Prasert, setiap kali dia akan menikah lagi, selalu memberi tahu istri sebelumnya. "Saya akan mengatakan 'Saya akan punya istri baru OK' - tidak ada yang bermasalah. Mereka semua bisa menerima situasi dan tidak pernah ada perselisihan." jelas Sert.
Ia mengatakan bahwa 22 orang istrinya tinggal di Nakorn Nayok dan sisanya berada di seluruh provinsi dan wilayah di Thailand. Kecuali di daerah Thailand bagian Selatan, ia sengaja tidak punya istri di sana.
Prasert juga mengaku bahwa setiap pernikahannya ia selalu meminta izin kepada orang tua dan menikah sesuai adat istiadat yang berlaku. "Saya menghormati mereka semua," lanjutnya.
"Jika mereka tidak memiliki rumah sendiri, saya akan memberi mereka tanah dan mengurus semuanya untuk mereka sehingga semua orang senang." jelas Prasert.
Saat ditanya mengapa dia memiliki begitu banyak istri Sert menjelaskan: "Saya seorang kontraktor bangunan - di mana pun saya membangun rumah, saya punya istri di sana. Saya mencintai mereka semua - dan mereka semua mencintai saya," ujar Prasert.
Belum diketahui bagaimana kini kondisi Prasert dan 120 istrinya, sebab secara hukum di Thailand tidak diperkenankan untuk melakukan Poligami.
"Seorang pria atau wanita tidak dapat menikah satu sama lain sementara salah satu dari mereka masih memiliki pasangan." bunyi KUH Perdata dan Komersial, Pasal 1452 dikutip dari Thailawforum.com.
Sebelum tahun 1935, praktik poligami di Thailand masih bebas. Kemudian Raja Chulalongkorn mencoba untuk menghapuskan hak ekstra-teritorial kekuatan asing dengan memodernisasi hukum Thailand sesuai dengan standar Eropa.
Praktik monogami resmi diadopsi menjadi hukum keluarga Thailand sejak 1 Oktober 1935. Namun, poligami masih ada, dipraktikkan, dan diterima meskipun sudah ada hukum yang mengatur.