Muncul Petisi Desak Jokowi Kembalikan Sejarah sebagai Mata Pelajaran Wajib

Jum'at, 18 September 2020 | 20:49 WIB
Muncul Petisi Desak Jokowi Kembalikan Sejarah sebagai Mata Pelajaran Wajib
Petisi mengembalikan mata pelajaran sejarah sebagai mapel wajib. (Change.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar sebuah petisi agar Presiden Joko Widodo mengembalikan posisi mata pelajaran sejarah sebagai pelajaran wajib bagi seluruh anak sekolah.

Petisi yang dini dibuat oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia melalui laman change.org sejak Senin (14/9/2020).

Hingga berita ini dibuat, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 10.492 orang dari target 15.000 tanda tangan.

Dari keterangan yang dicantumkan, inisiator membuat petisi ini berawal dari kekhawatiran Asosiasi Guru Sejarah Indonesia atas rencana dihapusnya mata pelajaran Sejarah untuk jenjang pendidikan tertentu.

Baca Juga: Jokowi di Acara GP Ansor: Perbanyak Sedekah, Banyak Saudara Kita Tak Kerja

Mereka menuntut agar mata pelajaran Sejarah tetap menjadi mata pelajaran wajib bagi seluruh tingkatan sekolah menengah atas.

"Tempatkan mata pelajaran sejarah di struktur kurikulum dalam kelompok mata pelajaran dasar/umum yang wajib diajarkan kepada seluruh anak bangsa di semua tingkatan kelas (X, XI, XII) dan jenjang (SMA/SMK/MA/MAK)!" demikian tuntuan mereka melalui petisi tersebut.

Mereka berpandangan bahwa sejarah penting bagi generasi muda untuk mengenal budaya dan kepribadian mereka.

"Mata Pelajaran Sejarah adalah media yang paling ampuh untuk memperkuat jatidiri dan karakter manusia, ia juga merupakan alat pemersatu kita sebagai sebuah bangsa. Sedangkan Guru Sejarah adalah ujung tombak sekaligus benteng dari peradaban," imbuhnya.

Sebelumnya, politikus Partai Gerindra, Fadli Zon juga mengecam rencana dihapuskannya Pelajaran Sejarah dari sekolah menengah kejuruan.

Baca Juga: Jokowi: Ruang Kebebasan Sering Dibajak untuk Klaim Diri Paling Benar

"Kalau mata pelajaran sejarah akan “dihilangkan” maka sebentar lagi manusia Indonesia akan kehilangan identitas, jati diri n memori kolektifnya. Setelah itu ya Indonesia bubar," tulis Fadli Zon lewat Twitter-nya, Jumat (18/9/2020).

Kekinian, Suara.com masih mencoba mengonfirmasi tentang beredarnya petisi ini kepada pihak yang terkait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI