Di Acara GP Ansor, Jokowi: Kemajemukan Adalah Keniscayaan

Jum'at, 18 September 2020 | 19:46 WIB
Di Acara GP Ansor, Jokowi: Kemajemukan Adalah Keniscayaan
Sebuah channel YouTube mengedit pidato Jokowi hingga membuatnya seolah-olah bernyanyi. (Youtube/Afikra Armansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Gerakan Pemuda Ansor yang dinilai berperan aktif membangun solidaritas di tengah perbedaan masyarakat. Apresiasi itu disampaikan Jokowi saat membuka Konferensi Besar XXIII GP Ansor secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/9/2020).

"GP Ansor telah teruji mampu menjadi perekat di tengah keragaman dan perbedaan," kata Jokowi dalam sambutannya.

Kehadiran Banser GP Ansor, kata Jokowi, juga telah ikut memberikan rasa aman bagi semua entitas masyarakat dalam menjalin tali persaudaraan. Peran sejarah GP Ansor dianggap relevan dengan kondisi negara yang majemuk dalam suku, agama dan budaya.

"Keragaman dan perbedaan bukanlah kelemahan, melainkan sebuah kekuatan yang kalau disatukan akan membuat negara dan bangsa kita menjadi negara maju serta berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia," ujarnya.

Baca Juga: Heboh Bendera Merah Putih Diinjak & Dibakar, Warganet: Penjarakan Orangnya

Jokowi menuturkan, sebagai ormas yang lahir dari Nahdlatul Ulama, GP Ansor mewarisi semangat para ulama Hubbul Wathon Minal Iman, yakni mencintai tanah air adalah sebagian dari iman. Warisan semangat para ulama membuat GP Ansor selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Ini telah dibuktikan oleh GP Ansor dalam kiprahnya selama lebih dari setengah abad untuk terus berdiri, kokoh memainkan peran sebagai simpul kebangsaan. Ini yang saya sejak lama sangat mengapresiasi dan menghargai kiprah GP Ansor," tutur Jokowi.

Tak hanya itu, mantan Wali Kota Solo itu mengatakan dalam kehidupan demokrasi, perbedaan dalam kemajemukan pasti sebuah keniscayaan. Sistem demokrasi di Indonesia telah memberikan ruang kebebasan untuk menyatakan pendapat.

"Namun ruang kebebasan itu justru sering dibajak untuk mengklaim dirinya paling benar dan yang lain dipersalahkan, lalu merasa berhak memaksakan kehendak karena merasa paling benar," katanya.

Oleh karena itu, Jokowi berharap seluruh kader GP Ansor meneladani sikap terpuji para ulama.

Baca Juga: Buka Konferensi GP Ansor ke-23 Secara Virtual, Ini yang Disampaikan Jokowi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI