Kritik Istilah Gas-Rem, Faisal Basri: Saya Tak Setuju, Ini Soal Manusia

Jum'at, 18 September 2020 | 17:18 WIB
Kritik Istilah Gas-Rem, Faisal Basri: Saya Tak Setuju, Ini Soal Manusia
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam acara Mata Najwa yang kemudian diunggah di channel YouTube Najwa Shihab, ekonom senior Faisal Basri blak-blakan mengkritik penanganan Covid-19 oleh pemerintah.

Video itu diunggah di YouTube pada Kamis (17/09/2020) dengan judul "Beda Suara dengan Pemerintah Pusat soal PSBB? Ini Kata Wagub DKI (Part 7) | Mata Najwa."

Sebelum Faisal Basri mengungkapkan pandangannya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria yang juga sebagai narasumber terlebih dahulu menjelaskan proses PSBB di Jakarta diberlakukan ulang.

"Kami sejak awal tidak pernah menyebut PSBB total. Itu persepsi media dan publik. Sebetulnya kami mengerem darurat secara bertahap dan ada pengetatatan," kata Riza Patria.

Pernyataan itu pun langsung disanggah oleh Faisal Basri yang menyebut bahwa ada ketidaktegasan dari pemerintah.

Tangkapan layar unggahan video Mata Najwa. (YouTube/Najwa Shihab)
Tangkapan layar unggahan video Mata Najwa. (YouTube/Najwa Shihab)

"Sudah tentu ada tarik ulur (PSBB). Logika publik, kalau tanaman dan GOR yang ruang terbuka ditutup, tapi mal yang ruang tertutup boleh (beroperasi), ini berarti kan ada kekuatan yang mempengaruhi," kata Faisal Basri.

Faisal menambahkan, sebaiknya pemerintah membuat guideline serta indikator-indikator lainnya.

Hal ini menurut Faisal penting agar antara pemerintah pusat dan daerah lebih harmonis dalam menangani Covid-19.

"Ayo bimbing daerah agar sepemahaman untuk gunakan indikator yang sama," lanjutnya.

Baca Juga: Akhir Pekan Ini GBK Dibuka Selama PSBB Total Jakarta, Sepeda Dibatasi

Lebih lanjut, Faisal menyoroti istilah gas-rem dari Presiden dalam mengendalikan laju penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI