Ada Lebih dari Seribu Info Hoaks dan Misinformasi Soal Covid-19

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 18 September 2020 | 17:05 WIB
Ada Lebih dari Seribu Info Hoaks dan Misinformasi Soal Covid-19
Ilustrasi hoaks. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika menjaring lebih dari seribu konten hoaks dan misinformasi tentang Covid-19 selama pandemi di Indonesia.

"Ini menimbulkan kesalahpahaman bagaimana kita berhadapan dengan Covid-19," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti dala seminar bertema Pentingnya Informasi Benar di Masa Pandemi yang diadakan secara virtual, Jumat (18/9/2020).

Data Kominfo per 5 Agustus, terdapat 1.016 hoaks yang berkaitan dengan Covid-19.

Kementerian mengkhawatirkan informasi yang menyesatkan mengenai virus corona dan penyakit Covid-19 bisa berdampak fatal pada kesehatan, juga aspek kehidupan lainnya.

Baca Juga: Dampak Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Staf Ahli Menteri Kominfo bidang hukum, Henri Subiakto, menyatakan di era pendemi ini, masyarakat bukan hanya berhadapan dengan virus corona, namun juga infodemik, informasi yang berlebihan tentang sesuatu, dalam hal ini Covid-19.

Untuk itu, literasi digital perlu ditingkatkan agar masyarakat memiliki keterampilan untuk menyerap informasi, termasuk bagaimana cara mengecek fakta (fact checking).

Kominfo sejak beberapa tahun belakangan memanfaatkan bantuan mesin pengais untuk melacak konten hoaks dan kabar misinformasi yang beredar di dunia maya.

Setelah melakukan verifikasi dan validasi fakta, konten yang berlabel hoaks atau misinformasi akan dipublikasikan di situs resmi Kominfo yang disertakan artikel tentang informasi yang benar.

Berkaitan dengan penegakan hukum mengenai kasus hoaks, kementerian bekerja sama dengan kepolisian untuk individu yang menyebarkan hoaks.

Baca Juga: Dilaksanakan saat Pandemi, Pilkada 2020 Masih Mungkin Ditunda

Sementara untuk konten, Kominfo akan meminta penyelenggara platform untuk menurunkan konten-konten yang terindikasi hoaks.

Kominfo juga menggalakkan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi sebagai upaya gotong royong antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama menangkal hoaks melalui edukasi dan kesadaran privasi, dan di sisi lain mengajak UMKM memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnisnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI